Advertisement
Klitih Muncul di Klaten! 2 Mobil Dilempari Batu, 1 Orang Terluka
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN— Kasus kekerasan jalanan alias klitih muncul di Klaten, Jawa Tengah. Dua mobil dilempari batu oleh orang tak dikenal saat melintas di wilayah Kecamatan Karanganom, Klaten. Salah satu pengemudi mengalami luka pada pelipis.
Peristiwa itu terjadi Rabu (22/2/2023) dini hari. Pelemparan batu terjadi berselang 30 menit di dua lokasi berbeda wilayah Kecamatan Karanganom yakni di Desa Jeblog dan Desa Jungkare. Kaca depan kedua mobil pecah gara-gara dilempari batu oleh pelaku.
Advertisement
Satu mobil yang menjadi korban pelemparan batu saat melintas di Desa Jeblog, Kecamatan Karanganom, dikendarai Zaenal Arifin, warga Desa Pandeyan, Kecamatan Jatinom. Zaenal sempat berusaha mengejar para pelaku yang mengendarai sepeda motor.
Namun, rombongan pelaku yang mengendarai dua sepeda motor kabur. Selang 30 menit, mobil yang yang dikemudikan Fuad, warga Desa Jogosetran, Kecamatan Kalikotes, juga dilempari batu saat melintas di Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom, Klaten.
Rombongan pelaku juga mengendarai dua sepeda motor. Kapolsek Karanganom, Iptu Panut Haryono, menjelaskan dua kejadian pelemparan batu yang terjadi hampir bersamaan itu sudah dilaporkan ke Polsek Karanganom.
Ada satu korban yang mengalami luka yakni pengemudi mobil yang melintas di wilayah Desa Jungkare. Pengemudi tersebut mengalami luka pada pelipis serta tangan.
“Saat ini masih dalam proses penyelidikan. Setelah pelaporan langsung dilakukan penyisiran dan mencari informasi serta mengumpulkan bukti maupun klarifikasi ke komunitas-komunitas,” kata Panut saat dihubungi Solopos.com-jaringan Harianjogja.com, Kamis (23/2/2023).
Diduga pelaku mengendarai dua sepeda motor dan saling berboncengan. Diduga, pelaku dua kejadian pelemparan kaca mobil itu adalah orang yang sama.
Salah satu korban peristiwa mobil dilempari batu di Karanganom, Klaten, Fuad Nashori, 36, menjelaskan pada Rabu sekitar pukul 01.20 WIB ia dalam perjalanan sepulang tarub pengajian dari Boyolali.
Sempat Dikira Menyerempet
Lokasi pelemparan batu terjadi di ruas jalan raya Penggung-Jatinom di wilayah Desa Jungkare. Lokasi pelemparan berjarak sekitar 500 meter dari Polsek Karanganom.
Fuad menjelaskan sebelum kejadian dari arah berlawanan ada pengendara sepeda motor yang melajukan kendaraan di tengah jalan dengan kecepatan tinggi. Saat itu, kecepatan mobil yang dikemudikan Fuad sekitar 30 km/jam.
“Sebelumnya sudah merasa kok ada orang naik sepeda motor nengah-nengah dan naiknya sleyar sleyor mengebut. Saya kemudian jalan pelan-pelan. Saya juga tidak menyalakan lampu dim. Begitu mendekati mobil itu tahu-tahu langsung pres,” kata Fuad yang juga Ketua GP Anshor Kalikotes itu.
Awalnya, Fuad mengaku mengira mobilnya menyerempet sepeda motor tersebut. “Saya sempat menutup mata karena kelilipan. Setelah mobil berhenti dan saya membuka mata ternyata kaca sudah bolong [pecah],” ujarnya.
BACA JUGA: Ditjen Pajak Janjikan Ini soal Kasus Anak Pegawai Pajak yang Terlibat Penganiayaan
Fuad menceritakan mobil yang dikemudikan dilempari batu bata yang jatuh di jok belakang. Fuad mengalami luka pada bagian tangan dan memar pada pelipis. Beruntung, batu terlebih dahulu mengenai dasbor sebelum mengenai tangan dan menyerempet pelipisnya.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Karanganom. Fuad tak mengetahui alasan pelaku melakukan pelemparan batu tersebut. Para pelaku diperkirakan berjumlah tiga orang.
“Di depan ada sepeda motor yang dikendarai sendirian. Di belakangnya ada satu sepeda motor dua orang berboncengan. Untuk penumpang mobil tidak terluka,” jelas Fuad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos.com
Berita Lainnya
- Uzbekistan jadi Lawan Garuda Muda di Semifinal setelah Kandaskan Arab Saudi 2-0
- Tangis Kecil Erick Thohir Iringi Sukses Timnas U23 ke Semifinal Piala Asia U-23
- Kasus DBD di Pacitan Melonjak Tinggi pada April Ini, Angkanya Capai 107
- Jatuh lalu Tertabrak Truk, Pengendara Motor Meninggal di Selogiri Wonogiri
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement