Advertisement
Kunjungi Pulau Komodo, WRI Diajak Pelajari Ekosistem
CEO World Resources Institute Global, Ani Dasgupta (tengah) saat kunjungan, pekan lalu. - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Organisasi internasional nirlaba yang bergerak di bidang riset dan kajian tentang pemanfaatan sumber daya alam, World Resources Institute (WRI) berkunjung ke Taman Nasional Komodo, akhir pekan lalu.
Didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, CEO World Resources Institute, Ani Dasgupta mempelajari ekosistem Taman Nasional Komodo dengan segala variabilitas landscape (bentang alam) di Labuan Bajo.
Advertisement
Dalam kunjungannya itu, WRI Global dan Kementerian LHK mempelajari persemaian skala besar di Pusat Persemaian Labuan Bajo, serta observasi di Spot Puncak Waringin.
Di pusat persemaian itu, Ani mengapresiasi keterlibatan ratusan tenaga kerja dari masyarakat setempat dalam memproduksi bibit dalam skala besar.
"Angkanya bukan main-main, dalam setahun, mereka bisa memproduksi 5-6 juta bibit," kata Ani, melalui rilis, Senin (20/2/2023).
BACA JUGA: Dituding Halangi Peneliti Asing Lakukan Riset, Begini Dalih KLHK
Tak cuma Labuan Bajo, observasi landscape juga dilakukan di Pulau Rinca. Pulau ini dianggap mewakili eksosistem Taman Nasional Komodo secara keseluruhan seluas 173.00 hektare.
Setelah mengunjungi Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo, Menteri LHK dan Presiden WRI juga meninjau Pusat Persemaian Mangrove di Tahura Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Di sini keduanya melihat lokasi penanaman mangrove oleh para pemimpin dunia saat KTT G20 tahun lalu.
Di sela-sela kunjungan, WRI Global dan Kementerian LHK juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait dengan FOLU Net Sink 2030 Indonesia.
Dalam rilisnya, Menteri LHK, Siti Nurbaya mengatakan tujuan utama dari kemitraan tersebut adalah untuk berkolaborasi dalam mendukung Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030 Indonesia menuju pencapaian target NDC Indonesia.
Selain itu, kemitraan teknis tersebut juga untuk mengelaborasi teknik dan metode inventarisasi lahan melalui interpretasi citra satelit dan kerja lapangan. "Kemitraan ini akan meliputi dialog teknis mengenai sistem-sistem monitoring sektor FOLU; pertukaran pengetahuan dan pengalaman untuk memperkuat penyelarasan teknis sistem-sistem monitoring sektor FOLU tersebut; dan kolaborasi dalam forum internasional tentang isu-isu yang menjadi kepentingan bersama."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Jadwal KRL Solo-Jogja Selasa 16 Desember 2025, Tarif Rp8.000
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Lengkap KA Bandara YIA Senin 15 Desember 2025
- Mudik Gratis Nataru Kemenhub Layani 10 Kota Tujuan
- Jadwal SIM Keliling Polda DIY Senin 23 Desember 2025
- Kuasa Hukum Jokowi Hadiri Gelar Perkara Ijazah Palsu
- Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Senin 15 Desember 2025
- Korban Tewas Penembakan Pantai Bondi Australia Jadi 12
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Senin 15 Desember 2025
Advertisement
Advertisement




