Advertisement

Duh! 20 Persen Anak SLTA Putus Sekolah

Newswire
Senin, 30 Juni 2025 - 15:37 WIB
Jumali
Duh! 20 Persen Anak SLTA Putus Sekolah Ilustrasi. - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan 20 persen anak-anak sekolah jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) mengalami berhenti atau putus sekolah.

BACA JUGA: 2.000 Anak di Kulonprogo Putus Sekolah

Advertisement

"Angka putus sekolah di jenjang SLTA itu masih sangat tinggi. Masih lebih dari 20 persen anak-anak usia sekolah yang jenjang SLTA itu berhenti sekolah," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti di Jakarta, Senin (30/6/2025).

Menurut Mendikdasmen, ada sejumlah faktor penyebab anak mengalami berhenti sekolah.

"Yang pertama mereka tidak melanjutkan karena alasan ekonomi. Sebagian bukan karena alasan ekonomi, tetapi karena alasan yang berkaitan dengan ketersediaan, sarana, dan prasarana yang tidak memungkinkan mereka untuk belajar. Semangatnya ada, ekonominya ada. Tapi lembaganya tidak ada," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti.

Penyebab ketiga, kata dia, perkawinan anak. "Ada realitas dimana pernikahan dini di negara kita masih sangat tinggi," ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, pandangan masyarakat yang menomorduakan pendidikan.

Pihaknya mencontohkan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), banyak orang-orang yang memilih untuk bekerja dibandingkan menempuh pendidikan.


"Sumbawa itu banyak orang yang tidak sekolah, karena mereka sudah bisa bekerja, mendapatkan income yang lumayan tinggi tanpa harus sekolah. Mereka bekerja di sektor-sektor non-formal di pertambangan. Mereka bisa mendapatkan per hari itu antara Rp300 ribu sampai Rp350 ribu. Mereka mikir-nya tidak usah sekolah, sudah dapat pendapatan kayak gini. Ini juga menjadi salah satu tantangan tersendiri," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti.

Untuk itu, lanjut Mendikdasmen, pemerintah berupaya mengentaskan angka anak putus sekolah lewat Gerakan 1.000 Anak Putus Sekolah SMK Berdaya Lewat Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Program Kecakapan Wirausaha (PKW).

Program tersebut, kata dia, diharapkan mampu menurunkan angka anak putus sekolah dan mengoptimalkan bonus demografi demi mencapai target Indonesia Emas 2045.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Sultan HB X Minta Wisatawan Patuh Aturan Larangan Mandi di Pantai Parangtritis

Bantul
| Senin, 30 Juni 2025, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement