Korban Meninggal Gempa Turki-Suriah Capai 33.000 Jiwa, Paling Mematikan Sejak 1939!

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Korban tewas akibat gempa Turki dan Suriah mencapai 33.000 orang. Korban diperkirakan terus bertambah karena peluang untuk menemukan korban selamat semakin kecil.
Dilansir dari Reuters pada Senin (13/2/2023), tim penyelamat menarik lebih banyak korban selamat dari reruntuhan pada hari Minggu, hampir sepekan setelah salah satu gempa bumi terburuk yang melanda Turki dan Suriah. Ini menjadi gempa paling mematikan di Turki sejak tahun 1939.
Di sebuah distrik pusat di kota Antakya, Turki, yang terkena dampak gempa paling parah, para pemilik bisnis mengosongkan toko-toko mereka pada hari Minggu untuk mencegah barang dagangan mereka dicuri oleh para penjarah.
BACA JUGA : Update! Korban Tewas Akibat Gempa Turki Capai 24.150 Orang
Penduduk dan pekerja bantuan yang datang dari kota-kota lain menyebutkan kondisi keamanan yang memburuk, dengan banyaknya laporan mengenai bisnis dan rumah-rumah yang dirampok.
Menghadapi pertanyaan mengenai tanggapannya terhadap gempa bumi, Presiden Tayyip Erdogan mengatakan bahwa pemerintah akan menindak tegas para penjarah.
Di Suriah, wilayah paling parah terkena dampak adalah wilayah barat laut yang dikuasai pemberontak. Hal ini membuat banyak orang kehilangan tempat tinggal. Wilayah ini hanya menerima sedikit bantuan dibandingkan dengan wilayah yang dikuasai pemerintah.
"Sejauh ini kita telah gagal membantu orang-orang di barat laut Suriah," kata kepala bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths dalam sebuah tweet dari perbatasan Turki-Suriah,.
Griffiths mengatakan penduduk di sana merasa ditinggalkan. PBB kesulitan menyalurkan bantuan ke wilayah tersebut karena hanya terdapat satu jalur penyeberangan yang terbuka untuk suplai bantuan.
BACA JUGA : Ini 4 Alasan Mengapa Gempa Turki Paling Ditakuti oleh Ahli
Lebih dari enam hari setelah gempa pertama melanda, para pekerja darurat masih menemukan segelintir orang yang bertahan hidup di reruntuhan rumah yang telah menjadi kuburan bagi ribuan orang.
Sebuah tim penyelamat dari China dan petugas pemadam kebakaran Turki menyelamatkan seorang warga Suriah berusia 54 tahun, Malik Milandi, setelah ia bertahan selama 156 jam di dalam reruntuhan bangunan di Antakya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mayat Membusuk di Plafon Rumah Kosong Gemparkan Warga Semarang
- Besaran Pesangon Karyawan PHK dan Pensiun Sesuai UU Cipta Kerja
- Bacaan Niat Puasa Ramadan Dalam Versi Arab dan Latin
- Daftar 6 Bandara yang Beroperasi 24 Jam Selama Mudik Lebaran 2023
- Piala Lomba Dimintai Uang oleh Bea Cukai, Kemenkeu Minta Maaf
Advertisement
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Daftar 6 Bandara yang Beroperasi 24 Jam Selama Mudik Lebaran 2023
- Nyepi-Ramadan Berbarengan, Ini Aturan Tarawih Pertama di Bali
- Bacaan Niat Puasa Ramadan Dalam Versi Arab dan Latin
- Anies dan AHY Bertemu Lagi, Kode Capres-Cawapres Makin Kuat?
- Link Download Jadwal Imsakiyah versi Muhammadiyah dan Pemerintah
- Ada Promo Diskon Tiket Mudik KAI! Ini Rute-Rute Pilihannya
- Sopir Truk Tabrak Palang Pintu Kereta Api, Ini Peringatan PT KAI Daop 6 Jogja
Advertisement