Ini 4 Alasan Mengapa Gempa Turki Paling Ditakuti oleh Ahli Gempa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Gempa di Turki menjadi yang paling ditakuti oleh ahli di bidang seismologi. Sebab, ada beberapa alasan yang membuat gempa itu mengerikan. Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,9 melanda wilayah Kota Kahramanmaras, Turki, pada senin (6/2/2023).
Gempa dahsyat itu meluluhlantakkan ribuan bangunan dan membuat korban jiwa berjatuhan. Getaran gempa juga dapat dirasakan hingga Suriah dan Lebanon. Dari catatan terbaru hingga Jumat (10/2/2023) pagi, ada sekitar 21.000 korban jiwa akibat gempa Turki tersebut.
Advertisement
Menurut Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian dari Institut Teknologi Bandung (ITB) gempa di Turki memang menjadi yang paling ditakuti oleh para ahli. Pasalnya, gempa di wilayah Turki yang menyebar sampai ke negara tetangganya itu punya sifat sangat merusak.
Selain itu, gempa bumi di Turki kali ini juga menjadi yang terbesar kedua di negara tersebut sejak Desember 1939.
BACA JUGA: Lelang Jersey Cristiano Ronaldo Ditawar Rp1,4 Miliar untuk Bantu Korban Gempa Turki
Ada empat alasan mengapa gempa Turki menjadi yang paling ditakuti oleh para ahli.
1. Magnitudo 7,8/7,9 termasuk dalam skala gempa besar.
2. Pusat gempa berada di kedalaman yang terbilang dangkal. Pada gempa Turki ini, pusat gempa terletak di kedalaman 18 kilometer. Gempa juga memicu tsunami kecil dengan ketinggian 30 cm di Erdemili.
3. Ada banyak gempa susulan setelah getaran hebat yang pertama. Dalam selang waktu 11 menit dari gempa pertama, ada gempa lagi dengan kekuatan 6,7. Kemudian, ada juga gempa berskala 7,5.
4. Gempa Turki terjadi di dekat wilayah yang punya struktur bangunan kurang bagus. Akibatnya, bangunan mudah roboh diguncang gempa hebat sehingga membuat banyak orang yang berisiko tertimpa puing-puing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
Advertisement
Polemik Maskot Pilkada Jogja Bias Gender, FP3KY Sebut Jadi Pembelajaran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
- Kementerian Komdigi Kembali Takedown 21.456 Konten Judi Online
- Pemenuhan Hak Anak Dinilai Belum Jadi Perioritas di Pilkada
- Polisi Kembali Panggil Eks Ketua KPK Firli Bahuri untuk Diperiksa di bareskrim Polri
- Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Serahkan Bantuan untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Aset Kasus Judi Online Komdigi Senilai Rp167 Miliar Disita Polisi, Ini Rinciannya
- Viral, Siswa SMKN di Semarang Meninggal Dunia Diduga Ditembak Polisi
Advertisement
Advertisement