Advertisement
Bukan China, Ini Negara dengan Investasi Terbesar di Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA– Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat bahwa China dan Amerika Serikat (AS) bukan negara dengan investasi terbesar di Indonesia, melainkan Singapura.
Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Singapura mencatatkan realisasi investasi sebesar US$10.542,7 juta sepanjang Januari hingga September 2022.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Dia mengutarakan tren realisasi investasi Singapura terus menanjak. Dibandingkan dengan tahun 2021, nilai investasi dari The Lion City pada kuartal III/2022 mengalami peningkatan 12,27 persen secara tahunan atau dari sebelumnya senilai US$9.390,1 juta.
“[Investasi] Singapura ini trennya naik terus, tetapi saya yakin ini bukan uang orang Singapura saja, sebagian uang orang Indonesia yang ditaruh di Singapura,” ujarnya dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda, Selasa (17/1/2023).
Di bawah Singapura, China menempati peringkat kedua dengan realisasi investasi senilai US$5.186,9 juta, disusul Hong Kong US$ 3.914,8 juta, kemudian Jepang mengikuti dengan nilai investasi senilai US$2.769,6 juta, dan Malaysia mencatatkan investasi sebesar US$2.218,3 juta.
“Kalau dulu kita dipermainkan oleh negara-negara ini, sekarang kita yang memainkan agar mereka lebih kompetitif,” kata Bahlil.
Sementara itu, Sulawesi Tengah (Sulteng) tercatat menjadi provinsi dengan nilai realisasi investasi asing terbesar di Indonesia senilai US$5,1 miliar sepanjang Januari – September 2022.
BACA JUGA: Disebut Cak Nun soal Jokowi, Ternyata Ini Sifat Firaun, Qarun, dan Haman
Nilai investasi itu setara Rp76,68 triliun (kurs: Rp15.040) dan lebih besar dibandingkan dengan Jawa Barat, yang memiliki nilai investasi penanaman modal asing (PMA) sebesar US$4,6 miliar atau terbesar kedua setelah Sulteng.
Selanjutnya, Maluku Utara menggenggam nilai realisasi investasi PMA sebesar US$3,3 miliar, diikuti oleh DKI Jakarta yang meraih realisasi investasi senilai US$3,1 miliar, dan Riau lewat raihan PMA sebanyak US$2,5 miliar.
“Investasi asing paling banyak masuk di Sulawesi Tengah, Jawa Barat, Maluku Utara, DKI Jakarta, dan Riau. Artinya, keseimbangan investasi ini sudah masuk,” tutur Bahlil.
Bahlil menuturkan bahwa sejak kuartal III/2020, realisasi investasi di luar Pulau JAwa selalu lebih besar dibandingkan dengan realisasi investasi di Jawa.
Menurutnya, hal ini merupakan hasil dari pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa yang secara masif dilakukan pada periode pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- Purnawirawan Penabrak Mahasiswa UI Ingin Nyaleg
- Jokowi dan Anies Baswedan Diduga Saling Sindir di Instagram
- Indonesia Tak Kena Resesi Seks! Angka Kelahiran Tembus 2,18 Persen
- Cerita Mbak Niken Klaten Hilang 2 Bulan: Motor Dibawa Cowok, Pulang Naik Ojek
- BPS Sulit Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Ini Alasannya!
Advertisement

Puluhan Juta Dianggarkan Kelurahan Gedongkiwo untuk Tangani Sampah
Advertisement

Ini Nih... Wisata di Solo yang Instagramable, Ada yang di Dalam Pasar!
Advertisement
Berita Populer
- Simak! Ini Cara Mudah Mengubah TV Analog ke Digital
- Minyak Goreng Minyakita Langka, Ini Siasat Pemerintah
- Beras, Minyak, Hingga Bawang Mulai Jadi Perhatian Serius Pemerintah
- Jokowi Tugaskan Satu Data Indonesia Kelola Data, Bagaimana dengan BPS?
- Ini Kriteria Wajib Pajak yang Tidak Harus Lapor SPT Tahunan
- Ngeri! Pakar Sebut Pertempuran di Ukraina Bisa Sebabkan Perang Dunia Ketiga
- Ini Syarat dan Cara Ganti Foto KTP
Advertisement
Advertisement