Advertisement
Rusia Tolak Pembatasan Harga Minyak US$60 per Barel
Fasilitas produksi minyak Rusia di Vankorskoye, Siberia. - Antara/Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Rusia menolak batas harga minyak mentah yang ditetapkan oleh Uni Eropa sebesar US$60 per barel.
Mengutip Bloomberg, Minggu (4/12/2022), penolakan tersebut disampaikan oleh oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov yang dilaporkan oleh kantor berita negara setempat Tass. Ini adalah reaksi pertama Kremlin setelah diplomat Eropa memutuskan ambang batas harga minyak Rusia pada Jumat malam setelah negosiasi panjang.
Advertisement
Batas tersebut akan melarang perusahaan menyediakan layanan, termasuk pengiriman dan asuransi, untuk pengiriman minyak Rusia ke mana pun di dunia, kecuali jika dijual di bawah tingkat yang disepakati.
“Kami sedang menganalisisnya sekarang, Beberapa persiapan telah dilakukan untuk batas seperti itu. Kami tidak akan menerima batas harga ini,” kata Peskov pada Sabtu (3/12/2022) waktu setempat.
Moskow akan mengumumkan bagaimana pekerjaan akan diatur setelah analisis selesai, kata Peskov, menambahkan bahwa analisis akan dilakukan dengan cepat.
Perwakilan tetap Rusia untuk organisasi internasional di Wina, Mikhail Ulyanov, memperingatkan, pendukung kebijakan Eropa akan menyesali keputusan mereka.
Kremlin telah menyusun keputusan presiden yang akan melarang perusahaan Rusia dan pedagang mana pun yang membeli minyak mentah negara itu untuk menjualnya kepada siapa pun yang berpartisipasi dalam mekanisme pembatasan harga. Pernyataan ini disampaikan seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut pada akhir bulan lalu.
Keputusan tersebut pada dasarnya akan melarang referensi apa pun ke batas harga dalam kontrak untuk minyak mentah atau produk Rusia, dan melarang pemuatan yang ditujukan untuk negara mana pun yang menerapkan pembatasan tersebut.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pada November bahwa Rusia akan mengalihkan pasokan minyaknya ke mitra yang berorientasi pasar atau akan mengurangi produksinya.
Minyak mentah andalan Rusia naik sedikit di atas US$50 per barel pada Kamis, tetapi telah jauh di bawah batas harga Uni Eropa US$60 selama hampir dua minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
- Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung Siap Beroperasi
- Jaksa Umumkan Tersangka Baru dalam Kasus Perampokan Museum Louvre
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
Advertisement
BPBD Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Ok Taecyeon Umumkan Pernikahan, Tulis Surat Cinta untuk Fans
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
- Persita Ditahan Imbang Bhayangkara FC 1-1, Duel Penuh Drama
- Kasus Influenza di Jogja Naik, Wali Kota Imbau Warga Jaga Kesehatan
- Main Malam Ini, PSS Sleman Ubah Formasi Hadapi Persipura
- Netflix Rilis Zomvivor Thailand, Jadi Pesaing Film Abadi Nan Jaya
- Garuda Indonesia Dorong Pengembangan SDM lewat Program Magang
Advertisement
Advertisement



