Advertisement

Koalisi Saudi Bombardir Pelabuhan Al Mukalla Yaman

Newswire
Selasa, 30 Desember 2025 - 15:07 WIB
Sunartono
Koalisi Saudi Bombardir Pelabuhan Al Mukalla Yaman Jet tempur F/16V buatan Amerika Serikat (AS). / Istimewarnrn

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Koalisi pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan udara ke Pelabuhan Al Mukalla di Yaman timur yang diduga menjadi jalur pasokan senjata Uni Emirat Arab (UEA) bagi kelompok separatis Dewan Transisi Selatan (STC).

Kantor berita Saudi Press Agency (SPA) melaporkan, Selasa (30/12/2025), serangan udara tersebut menyasar persenjataan dan perlengkapan militer yang dibongkar dari dua kapal yang tiba dari UEA di Pelabuhan Al Mukalla.

Advertisement

Mengutip pernyataan resmi koalisi, serangan itu dilakukan untuk mencegah penguatan militer kelompok separatis yang dinilai memperkeruh situasi keamanan di wilayah timur Yaman.

Eskalasi militer di kawasan tersebut terjadi setelah STC menduduki sejumlah kantor pemerintah dan bandara di Provinsi Hadhramaut. Pendudukan itu dipicu konflik dengan kelompok suku setempat terkait penguasaan ladang minyak strategis.

Sebelumnya, sumber di pemerintahan Yaman mengungkapkan Ketua Dewan Kepemimpinan Presidensial Yaman (Presidential Leadership Council/PLC), Rashad Al-Alimi, melakukan kunjungan ke Arab Saudi guna membahas peningkatan eskalasi militer di wilayah timur negaranya.

Awal Desember 2025, pasukan yang berafiliasi dengan STC dilaporkan merebut ladang minyak Al Masilah milik PetroMasila, perusahaan minyak nasional Yaman, setelah bentrok dengan pasukan Aliansi Suku Hadhramaut yang telah menjaga lokasi tersebut selama lebih dari satu tahun.

Bentrokan tersebut menewaskan dan melukai sedikitnya 12 orang dari kedua belah pihak, berdasarkan keterangan otoritas setempat.

Akibat konflik itu, PetroMasila terpaksa menghentikan operasional produksi minyaknya. Perusahaan tersebut sebelumnya memproduksi sekitar 85.000 hingga 90.000 barel minyak per hari, menjadikannya salah satu aset energi terpenting bagi pemerintah Yaman.

Situasi ini mencerminkan semakin kompleksnya konflik di Yaman, yang tidak hanya melibatkan pemerintah pusat dan kelompok Houthi, tetapi juga rivalitas antarfaksi di wilayah selatan yang selama ini menjadi titik strategis produksi dan distribusi minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Kapolda DIY Pastikan Nataru Aman, Puncak Malioboro 31 Desember

Kapolda DIY Pastikan Nataru Aman, Puncak Malioboro 31 Desember

Sleman
| Selasa, 30 Desember 2025, 16:37 WIB

Advertisement

Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar

Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar

Wisata
| Senin, 29 Desember 2025, 19:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement