Advertisement
Korsel Keluarkan Peringatan Serangan Udara, Usai Korut Luncurkan Rudal Balistik
 Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) bergandengan tangan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae In (kanan). - Ist/Reuters
                Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) bergandengan tangan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae In (kanan). - Ist/Reuters
            Advertisement
Harianjogja.com,JAKARTA -- Peringatan adanya serangan udara dikeluarkan di pulau terpencil di Korea Selatan, usai Korea Utara meluncurkan tiga rudal balistik ke lepas pantai selatan, pada Rabu (2/11/2022).
BACA JUGA : Tragedi di Korea Selatan, 355 Orang Dilaporkan Hilang
Advertisement
Peluncuran rudal balistik Korea Utara dilakukan beberapa jam setelah Pyongyang menuntut Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan untuk menghentikan latihan militer bersama.
Korea Utara menegaskan bahwa latihan militer tersebut sebuah bentuk provokasi militer dan tak dapat ditoleransi.
Peluncuran rudal Korea Utara ke pantai Korea Selatan tersebut juga dilaporkan oleh penjaga pantai di Jepang.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyampaikan bahwa pihaknya telah mengeluarkan peringatan adanya serangan udara ke Pulau Ulleung pada saat waktu peluncuran rudal.
Penjaga pantai Jepang menceritakan bahwa satu rudal mendarat 26 km di selatan garis Bbtas Utara, di perbatasan maritim antar Korea yang menjadi sengketa.
Rudal tersebut mendarat hanya 57 km dari Kota Sokcho di Korea Selatan, di pantai timur, dan 167 km dari Ulleung, seperti dilansir dari the Guardian pada Rabu (2/11/2022).
Atas serangan itu, Yonhap menyampaikan laporan dari seorang pejabat Ulleung, bahwa karyawan di daerah tersebut dievakuasi ke ruang bawah tanah saat peringatan serangan berbunyi.
Diketahui, bahwa AS dan Korea Selatan melakukan latihan militer bersama dengan operasi yang disebut "Vigilant Storm".
Latihan tersebut adalah latihan udara militer gabungan terbesar dengan ratusan pesawat tempur dari kedua negara yang melakukan serangan tiruan selama 24 jam, dilansir dari Channel News Asia.
Setelah kabar latihan militer itu terdengar oleh Korea Utara, Pyongyang kemudian memberi peringatan ke Washington dan Seoul.
Pihak Pyongyang menyebut latihan itu sebagai bentuk provokasi yang dapat memancing tindakan lebih lanjut yang lebih kuat, dan memicu ketegangan.
Orang kepercayaan Kim Jong-un, yaitu Pak Jong-chon juga mengatakan bahwa latihan militer antara Korea Selatan dan AS sesuatu yang agresif dan provokatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
 
    
        Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- WhatsApp Hadirkan Fitur Kelola Penyimpanan per Obrolan, Lebih Efisien
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 30 Oktober 2025
- PDIP Gelar Merah-Muda Fest 2025 di Jogja, Catat Tanggalnya
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24, Masih Turun
- Dialog dengan Buruh, Ahmad Luthfi Tampung Aspirasi Soal Upah Minimum
- Demo Guru Hari Ini, 1.597 Petugas Gabungan Disiagakan
- XLSMART Dukung Digitalisasi Pendidikan di Indramayu
Advertisement
Advertisement






















 
            
