Advertisement
PLN Peduli Gandeng UNS Lestarikan Kebudayaan
Pagelaran Karya Cipta Tari Khas Daerah yang digelar oleh PUI Javanologi, Jumat (7/10). - Istimewa
Advertisement
SURAKARTA - PLN Peduli berkolaborasi dengan Pusat Unggulan Iptek (PUI) Javanologi UNS untuk mendukung kelestarian budaya dengan menyelenggarakan Program Sekolah Budaya yang diwujudkan dengan pendampingan untuk Masyarakat, Pemda dan organisasi yang berminat dalam penciptaan seni. Pendampingan ini berupa pelatihan tari, penciptaan sebuah icon berbasis seni dan budaya yang sudah ada maupun yang belum ada dimasyarakat.
Dalam sambutannya pada acara Pagelaran Karya Cipta Tari Khas Daerah yang digelar oleh PUI Javanologi, Jumat (7/10), General Manager PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIY, Wahyu Jatmiko mengungkapkan bahwa peran serta PLN diwujudkan melalui bantuan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada PUI Javanologi UNS.
Advertisement
"Semoga kolaborasi PLN Peduli dengan UNS berupa bantuan dana untuk Program Sekolah Budaya ini dapat menjadi sebuah Media pembelajaran sebagai bentuk re-orientasi pembelajaran modern berbasis 4.0, serta tentunya Membangun Sumber Daya Manusia yang unggul dan professional melalui penanaman karakter nilai kebudayaan dalam seni tari dan peran." jelas Jatmiko.
Senada dengan hal tersebut, Ketua PUI Javanologi, Prof Sahid Teguh Widodo juga nengungkapkan bahwa pihaknya berterimakasih atas bantuan PLN dan berharap semoga hasil yang telah terwujud dari kolaborasi PLN dengan pihaknya dapat bermanfaat bagi kelestarian budaya.
"Kami sangat berterimakasih atas bantuan PLN sehingga kami dapat melakukan pendampingan pada 3 pemerintah daerah yaitu Pemerintah Kabupaten Magetan, Pemerintah Kabupaten Sragen, Pemerintah Kabupaten Grobogan serta 1 komunitas seni di Surakarta dan kami juga berharap semoga hal ini dapat bermanfaat bagi kelestarian kebudayaan." jelas Sahid.
Sahid menambahkan bahwa dengan dana bantuan dari PLN pihaknya dapat melakukan pendampingan sehingga tercipta seni tari baru, yaitu Tari Tirtayatra Sarangan dari Pemkab Magetan, Tari Bledug Kuwu dari Pemkab Grobogan, Tari Eksotika Kemukus dari Pemkab Sragen dan terakhir Tari bertajuk Membelah Kabut yang dikembangkan oleh komunitas seni di Surakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dendam Lama, Nelayan Tusuk Warga Parangtritis Pakai Cula Ikan Pari
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Kemenkes Gaza Terima 30 Jenazah Warga Palestina dari Israel
- Petani Tebu di Bantul Dapat Subsidi Rp14 Juta per Hektare
- BPH Migas Terbitkan 542.600 Rekomendasi BBM Bersubsidi
- Wamen Fajar Beri Pesan Penting di Wisuda STIA AAN Yogyakarta
- Wamen Tegaskan Tak Ada Pemotongan Dana Riset Perguruan Tinggi
- KPK Kembali Panggil Saksi Kasus Korupsi Bank BJB
- Jogja Segera Terbitkan Larangan Kantong Plastik Sekali Pakai di Pasar
Advertisement
Advertisement



