Advertisement

Kementan Pastikan Pasokan Cabai Saat Iduadha Aman

Jumali
Selasa, 28 Juni 2022 - 15:27 WIB
Jumali
Kementan Pastikan Pasokan Cabai Saat Iduadha Aman Ilustrasi - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, TEMANGGUNG — Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan cabai aman pada Iduladha 1443/2022 mendatang.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto mengatakan, prinsipnya cabai cukup memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menghadapi lebaran haji, walaupun harganya relatif tinggi.

Advertisement

“Artinya ini menjadi sebuah pembelajaran pada semua pihak, khususnya petani cabai untuk pandai-pandai memilih varietas kalau musim hujan tinggi seperti sekarang ini,” kata Prihasto Setyanto, dikutip dari Jatengprov, Selasa (28/6/2022).

Menurutnya, situasi anomali cuaca harus disikapi dengan memilih varietas yang ditanam, seperti yang cocok ditanam di saat curah hujan tinggi.

“Petani harus memilih yang mana yang cocok, sehingga tidak terjadi kegagalan panen,” katanya.

Ditegaskan, pemerintah tidak membuka kran impor cabai segar, sebab bisa merusak harga cabai di masyarakat. Apalagi hampir 80 persen lebih masyarakat Indonesia mengonsumsi cabai segar.

“(Masyarakat) Indonesia belum terbiasa mengonsumsi cabai kering,” ujarnya.

Prihasto menuturkan, harga cabai memang sangat fluktuatif, sehingga harus ada kreativitas petani untuk mengolah cabai menjadi produk turunan lainnya yang bernilai ekonomi.

Dikemukakan, ketersediaan aneka cabai pada Juni hingga Juli masih surplus untuk memenuhi kebutuhan nasional, meski ada peralihan lahan ke padi yang berdampak penurunan produksi.

Pada Juni, diperkirakan ada penurunan produksi akibat perubahan iklim untuk cabai besar sebanyak 15 persen, dan cabai rawit sejumlah 30 persen.

“Diperkirakan produksi bulan Juli – Agustus berdasarkan data rerata enam tahun terakhir pada Juli, ada penurunan produksi cabai besar sebesar 10 persen, dan cabai rawit sebesar 20 persen,” jelasnya.

Berdasarkan angka total, produksi cabai besar nasional pada Juni sebesar 78.040 ton, kebutuhan cabai besar bulan Juni diperkirakan 76.317 ton, atau neraca cabai besar surplus 1.723 ton. Adapun produksi cabai rawit sebesar 73.562 ton, kebutuhan cabai rawit diperkirakan 72.159 ton, sehingga neraca cabai rawit surplus sebesar 1.403 ton.

Sedangkan pada Juli, produksi cabai besar sebesar 99.949 ton dan cabai rawit sebesar 209.673 ton. Kebutuhan cabai besar bulan Juli diperkirakan 97.731 ton atau cabai besar surplus 2.218 ton.

“Kebutuhan cabai rawit diperkirakan 87.308 ton, sehingga neraca cabai rawit surplus sebesar 22.365 ton,” katanya.

Disampaikan, pada Agustus produksi diperkirakan sebesar 98.561 ton dan cabai rawit sebesar 120.536 ton. Kebutuhan cabai besar bulan Agustus diperkirakan 78.861 ton, sehingga neraca cabai besar surplus 19.701 ton.

“Kebutuhan cabai rawit diperkirakan 74.564 ton, sehingga neraca cabai rawit surplus sebesar 45.972 ton,” katanya.

Ia mengatakan, tim Ditjen Hortikultura telah melakukan langkah-langkah preventif untuk menjaga sentra panen terus berproduksi melalui fasilitasi dan penyaluran sarana produksi, percepatan tanam untuk kawasan cabai seluas 3.350 ha di akhir semester I dan fasilitasi benih seluas 1.000 ha terus disalurkan.

“Gerakan pengendalian OPT juga dilakukan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Usulan Formasi PPPK-CPNS 2024 Disetujui Pusat, Pemkab Bantul: Kami Tunggu Kepastian Alokasinya

Bantul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 16:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement