Rodanya Mas Bagya Berdayakan Warga Kota Magelang dengan Potensinya
Advertisement
Setelah dilantik pada 26 Februari 2021, Wali Kota Magelang, Muchamad Nur Aziz meluncurkan sejumlah program untuk pembangunan Kota Magelang. Salah satunya adalah Rodanya Mas Bagya yang merupakan singkatan dari Program Pemberdayaan Masyarakat Maju Sehat dan Bahagia. Program ini bertujuan pemberdayaan masyarakat agar mandiri dengan potensinya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Magelang Handini Rahayu menyebutkan Rodanya Mas Bagya adalah salah satu dari sembilan program unggulan Kota Magelang. “Sejak menjalankan pemerintahan, Wali Kota Magelang segera menerjemahkan program kerjanya menjadi kebijakan daerah,” jelas Handini, Senin (21/2/2022).
Advertisement
Pada saat diluncurkan pada 2021, skema program ini masih dilaksanakan oleh organisasi perangkat daerah (OPD). Pemerintah Kota Magelang (Pemkot) mengenalkan Rodanya Mas Bagya kepada masyarakat dan mulai menggerakkan masyarakat untuk mengusulkan program sesuai kebutuhan mereka. Jadi, pelaksanaan program ini sesuai dengan usulan masyarakat.
Di sinilah keterlibatan masyarakat mulai ditunjukkan yakni melakukan rembug Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM). Adapun pelaksanaan programnya dilakukan OPD. Setelah dilaksanakan, maka pemanfaatannya kembali ke masyarakat. Sejumlah program yang dilaksanakan di antaranya mendirikan balai belajar dengan wifi gratis, urban farming untuk pemberdayaan lahan pekarangan dan pemasangan CCTV untuk keamanan lingkungan.
Untuk melaksanakan program Rodanya Mas Bagya ini, Wali Kota Magelang memberikan anggaran Rp30 juta untuk setiap rukun tetangga (RT). Ada 1.032 RT di Kota Magelang yang tersebar di 17 kelurahan di tiga kecamatan. Bentuk program yang dilaksanakan di setiap RT bisa berbeda-beda. Acuannya, program tersebut sesuai dan mendukung tema pembangunan daerah di tahun berjalan.
Memasuki tahun kedua pada 2022, Handini menjelaskan masyarakat mulai dilibatkan untuk pelaksanaan. Pemkot Magelang memberikan pembekalan kepada kelompok masyarakat (pokmas) yang akan menjadi pelaksana program-program Rodanya Mas Bagya. “Harapannya pokmas siap melaksanakan program-program yang sebelumnya dilakukan OPD. Masyarakat didorong untuk mengelola mandiri,” tegasnya.
Di tahun ini, keterlibatan masyarakat sudah sampai 75%. Tahun 2023, diharapkan bisa meningkat menjadi 90%, yakni masyarakat menjadi pelaku semua tahapan. Ia berharap masyarakat semakin memiliki kemampuan merumuskan kebutuhan mereka. Ada tambahan pedoman di tahun 2023 yakni pembuatan profil lingkungan baik potensi kependudukan, lingkungan hingga masalah daerah.
“Di profil itu ada data anak sekolah, lansia, balita, sampai pengangguran, jalan rusak, saluran air rusak dan lainnya. Dengan memiliki profil, maka program apa yang dibelanjakan nantinya bisa menyelesaikan masalah di tingkat mereka sendiri,” papar Handini.
Ia menambahkan dengan adanya Program Rodanya Mas Bagya ini, pemberdayaan masyarakat bisa terwujud dan masalah dasar di tingkat RT bisa ditangani, seperti masalah sampah, penerangan jalan hingga stunting. Jika nantinya masih ada masalah yang belum bisa ditangani, maka nantinya Pemkot Magelang tetap akan turun tangan dengan memberikan program lain yang sesuai.
“Kebijakan Wali Kota Magelang fokus pada pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat, karena akan membawa keberhasilan pembangunan Kota Magelang,” katanya.
Program Rodanya Mas Bagya terbukti bisa meningkatkan partisipasi masyarakat untuk pembangunan.
Ketua Pokmas Magersari, Fajar menyebutkan di wilayahnya, masyarakat mulai terlibat dalam pembangunan wilayah. “Memang masih ada pemahaman bahwa bantuan Rp30 juta itu dikira bantuan uang ke warga. Di sinilah kami memberikan pemahaman bahwa program ini bertujuan untuk pembangunan RT,” katanya. (Pemkot Magelang/ds)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Tegaskan Mary Jane Masih Ditahan, Begini Penjelasannya
- Indonesia Promosikan Desain Paspor Merah Putih di Simposium ICAO
- Status Tersangka Firli Bahuri Segera Genap Setahun, Kapolda Metro Jaya Bilang Begini
- Pemerintah Upayakan Iuran BPJS Kesehatan untuk Pekerja Migran
- Wamen Komdigi: Potensi Transaksi Judi Online di Indonesia Capai Rp700 Triliun
- Beberkan Alasan Tetap Tersenyum Saat Jadi Tersangka, Tom Lembong Tuils Surat dari Penjara
- Hadapi Gugatan PTUN, Begini Respons Ketum Golkar Bahlil
Advertisement
Advertisement