Advertisement
Studi Sebut Vaksin Booster Hanya Efektif 4 Bulan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Hasil studi terbaru menunjukan efektivitas vaksin booster hanya bertahan selama 4 bulan saja di tubuh manusia, seperti dilansir dari Webmd pada Sabtu (19/2/22).
Studi tersebut diterbitkan dalam Morbidity and Mortality Weekly Report Centers for Disease Control (CDC) mengamati 241.204 kunjungan gawat darurat dan 93.408 rawat inap di 10 negara bagian dari Agustus 2021 hingga 22 Januari 2022.
Advertisement
Peneliti menyebutkan selama varian Omicron mendominasi penularan Covid-19 di dunia, vaksin memberikan efektivitas 87 persen terhadap kunjungan ruang gawat darurat dan efektivitas 91 persen terhadap rawat inap dua bulan setelah mendapat suntikan booster.
Namun, empat bulan setelah suntikan booster, efektivitas vaksin turun menjadi 66 persen terhadap kunjungan UGD dan 78 persen terhadap rawat inap.
CDC mengatakan sekitar 10 persen orang mengalami peningkatan dan lebih dari setengahnya dirawat di rumah sakit berusia di atas 65 tahun.
"Studi ini tidak mengejutkan karena penelitian sebelumnya menunjukkan efektivitas vaksin dan booster berkurang seiring waktu, tetapi tampaknya efektivitas booster terhadap varian Delta lebih kuat daripada melawan Omicron," kata CDC seperti dikutip dari WebMD, Sabtu (19/2/2022).
Varian Omicron yang sangat menular sekarang menyumbang hampir 100 persen kasus positif Covid-19 di Amerika Serikat. Selain itu, dengan adanya studi tentang hal ini membuat semakin anggapan tentang vaksin digunakan sebagai salah satu cara untuk menjauhkan orang dari rumah sakit atau virus Covid-19 bukan kebal terhadapat virus tersebut.
Lebih lanjut, CDC Amerika Serikat menginfokan jika booster keempat boleh dicoba untuk para pasien yang kekebalannya tergangu setelah booster ketiga.
CDC juga mengubah panduannya untuk orang dengan gangguan kekebalan yang menerima vaksin Johnson & Johnson satu dosis, dengan mengatakan bahwa mereka harus mendapatkan dosis kedua setelah 28 hari. Pasien kemudian mendapatkan booster dari salah satu vaksin mRNA, yaitu Pfizer atau Moderna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement
Masuki Musim Tanam Palawija Saat Kemarau Basah, Petani Kulonprogo Siapkan Parit
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Putusan MK Pisahkan Pemilu dan Pilkada Berbuntut Usulan Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Daerah
- Objek Diduga Bangkai Kapal Tunu Pratama Jaya Ditemukan Tim SAR
- Sekolah Rakyat di Jawa Tengah Diperkirakan Menampung 1.075 Siswa
- Pemerintah Daerah Didorong Membangun Jalan dengan Aspal Plastik
- Keberangkatan 29 Calon Pekerja Migran Ilegal Hendak ke Timur Tengah Digagalkan di Bandara Kertajati
- Pemerintah Diminta Memperhatikan Pemerataan Anggaran Pendidikan
- LaNyalla Bicara Soal 66 Tahun Dekrit Presiden
Advertisement
Advertisement