Advertisement
Gus Muwafiq Ajak Ulama dan Kiai Gaungkan Moderasi Beragama

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Ulama Nahdlatul Ulama (NU) KH Ahmad Muwafiq atau akrab disapa Gus Muwafiq mengimbau para kiai dan ulama agar menggaungkan moderasi beragama untuk menciptakan perdamaian dan memperkuat persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kiai harus bicara moderasi beragama. Kalau kita tidak damai apalagi sampai terjadi konflik, kehidupan akan berhenti. Pengusaha dan pasar tidak terserap. Makanya, kedamaian itu penting dan moderasi beragama adalah langkah untuk menciptakan perdamaian bersama,” ujar Gus Muwafiq berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (13/12/2021).
Advertisement
Imbauan tersebut dikemukakan Gus Muwafiq dalam acara pembukaan Muktamar Pemikiran dan Halaqah Kiai/Nyai Muda bertema “Menguatkan Moderasi Beragama sebagai Gerakan Civil Society”, di Bogor, Senin.
BACA JUGA: Rokok Makin Mahal, Cukai Tembakau Naik 12 Persen di 2022
Moderasi beragama, kata dia, bernilai penting karena tidak ada hal di dunia ini yang mampu berdiri sendiri. Artinya, kata Gus Muwafiq, moderasi merupakan langkah untuk memahami bahwa ada sesuatu yang saling membutuhkan dan bergantung dalam hal apa pun.
Dia mengambil contoh agama yang membutuhkan moderasi, karena mengantarkan manusia dari dunia menuju akhirat. Gus Muwafiq menilai agama dalam konteks dunia saling membutuhkan dan bergantung dengan banyak hal. Salah satunya adalah haji dalam agama Islam yang berurusan dengan akhirat. Namun, proses haji itu membutuhkan pesawat yang justru dibuat oleh kaum Yahudi.
“Nah, konsep ini harus dipahami. Makanya, dunia ini sebenarnya adalah rangkaian dari sekian banyak perbedaan yang disatukan dalam sebuah penyatuan rangkaian-rangkaian yang kadang kita tidak mengerti bahwa kita harus rukun dan saling memahami,” ujar Gus Muwafiq.
Meskipun demikian, kata dia lagi, moderasi beragama menghadapi permasalahan yang berasal dari internal umat Islam.
Untuk mengatasi persoalan internal tersebut, Gus Muwafiq mengingatkan agar umat Islam di Indonesia memahami konsep ra’iyyah, yaitu kullukum ro'in, wakullukum mas ulun 'aro'iyyatihi. Artinya, setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.
“Konsep ra’iyyah ini adalah konsep tentang hidup bersama dan saling bertanggung jawab. Kita bukan vox populi vox day (suara rakyat adalah suara Tuhan) dan bukan suara mayoritas. Itu adalah suara Tuhan karena bisa menjadi diktator,” kata Gus Muwafiq.
Dalam kehidupan di Indonesia dengan puluhan agama dan suku, Gus Muwafiq menilai para pendiri bangsa sudah benar menggunakan konsep Islam, yaitu ra’iyyah. Melalui konsep itu, masyarakat Indonesia dapat saling bertanggung jawab.
Gus Muwafiq pun berharap kegiatan seperti muktamar dan perkumpulan para kiai ataupun nyai muda yang mengusung konsep moderasi beragama senantiasa digelorakan dan dikembangkan. Media pun, menurut dia, juga harus mendukung dengan menggaungkan konsep moderasi beragama.
Dengan demikian, moderasi beragama dapat menjadi gerakan sosial di masyarakat, sehingga perdamaian di Indonesia pun dapat terwujud.
“Kalau kita damai, tenteram, kita pasti pasti makmur. Sebaliknya, bila rongrongan itu itu terus terjadi, kehidupan pasti tidak akan berjalan dengan baik,” kata Gus Muwafiq.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement