Advertisement
Menhub BKS Curhat Soal Nasib Industri Penerbangan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri pertemuan tingkat Menteri Perhubungan seluruh negara anggota International Civil Aviation Organization-ICAO High Level Conference on Covid-19 (HLCC) 2021 secara virtual yang berlangsung sejak 12 Oktober hingga 22 Oktober 2021.
Dalam pertemuan tersebut, para menteri menginginkan tercapainya kesepakatan global mengenai langkah perbaikan penerbangan sipil yang efisien dari krisis pandemi Covid-19. HLCC juga diharapkan dapat membangun landasan kuat bagi penerbangan sipil dalam menghadapi tantangan kedepan.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
"Indonesia berharap mendapat informasi perkembangan terkini kebijakan penerbangan sipil ICAO di masa pandemi. Selain itu, kami juga ingin mendapatkan informasi tentang upaya yang diterapkan negara-negara anggota ICAO di seluruh dunia, beserta kendala yang dihadapi dan alternatif solusi yang diambil," kata Budi dalam sambutannya, Kamis (14/10/2021).
Budi mengatakan, krisis yang diakibatkan pandemi telah berdampak pada berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali penerbangan sipil global. Penerbangan sipil harus bertahan keras dari keterpurukan akibat larangan yang ketat dan memaksa sektor ini mengalami ketidakmenentuan.
Maka dari itu, lanjutnya, keikutsertaan Indonesia pada pertemuan internasional ini diharapkan dapat menyuarakan hal-hal strategis, terkait penanganan penerbangan sipil di masa pandemi. Harapannya, ada tindak lanjut dari ICAO dalam bentuk kertas kerja (working papers).
Bukan itu saja, Budi berharap pertemuan ini juga sekaligus bisa menjadi sarana berbagi informasi dengan negara lain melalui information papers.
“Untuk itu Indonesia memberikan apresiasi kepada ICAO yang telah secara konsisten melakukan sejumlah upaya selama pandemi berlangsung, dengan mengeluarkan sejumlah rekomendasi [The ICAO Council Aviation Recovery Taskforce/CART] beserta pedoman penerapannya dan upaya-upaya ICAO lainnya yang sangat berguna membantu para negara anggota ICAO menghadapi tantangan pandemi ini," tutur Budi.
Dia menambahkan, Indonesia memahami kebangkitan kembali transportasi udara sangat tergantung dengan seberapa cepat pandemi ini bisa ditangani. Makanya, Indonesia mengajak anggota ICAO saling bekerja sama untuk mengatasi pandemi ini.
"Sektor transportasi udara harus bangkit kembali bahkan harus lebih kuat dari sebelumnya," pungkas Budi.
Sebagai informasi, dalam forum tersebut, Indonesia menyampaikan tiga kertas kerja yang berjudul Airport Emergency Planning, Assistance to Aircraft Accident Victims and Their Families dan ATM Contigency Measures and Recovery During Covid 19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- Perbedaan Gaji Lurah dan Kepala Desa
- Cegah Penculikan Anak, Disdikpora DIY minta sekolah bentuk tim keamanan
- Digaji Rp172 Juta, Apa Tugas Kepala Otorita IKN dan Wakilnya?
- Sempat Tertunda karena Pandemi, Pembangunan Masjid Agung Jateng di Magelang Akhirnya Dimulai
- Purnawirawan Penabrak Mahasiswa UI Ingin Nyaleg
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hari ini Pengumuman PPPK Guru 2022, Cek Namamu di Sini!
- Bos Golkar dan NasDem Bertemu, Koalisi Mana yang Akan Bertambah?
- Hasil Survei: Ganjar vs Anies Berpotensi Head to Head di Pilpres 2024
- Teguhkan Komitmen Kendalikan Perubahan Iklim, Indonesia Mulai Sosialisasi FOLU Net Sink 2030
- Erick Thohir Bakal Pangkas Jumlah Bandara Internasional Jadi 15, Ini Alasannya
- 730 Juta Warga India Belum Terhubung ke Internet, Bandingkan dengan Indonesia
- Ragam Penyakit Tropis yang Mengintai di Indonesia
Advertisement
Advertisement