Advertisement
Jokowi Minta Target Investasi Naik Jadi Rp900 Triliun, BKPM: Makin Berat

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bahwa target investasi Indonesia ke depan akan semakin berat.
Contohnya, target realisasi investasi 2021 ditingkatkan dari Rp858,5 triliun pada Rencana Strategis (Renstra) BKPM 2020-2024, menjadi Rp900 triliun berdasarkan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
BACA JUGA : Pentingnya Insentif Untuk Mendorong Investasi
"Arahan Bapak Presiden, kita diharapkan bisa merealisasikan investasi di tahun 2021 ini Rp900 triliun. Artinya, target investasi kita makin besar makin berat ke depannya," kata Staf Ahli I Bidang Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Heldy Satrya Putera, Rabu (6/10/2201).
Adapun, BKPM mencatat pada semester I/2021, realisasi investasi mencapai Rp442,7 triliun atau 49,2 persen dari target Rp900 triliun. Pada periode Januari-Juni 2021, kontribusi PMA pada realisasi investasi tumbuh 16,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dan kontribusi PMDN tumbuh 3,5 persen (yoy).
Secara rinci, sebaran penanaman modal berkualitas di luar Jawa yang disasar oleh BKPM pada 2021 adalah sebesar 49 persen dari total target investasi, dan kontribusi investasi dalam negeri atau penanaman modal dalam negeri (PMDN) termasuk UMKM disasar 49,7 persen.
Pada 2022, Presiden Jokowi telah meminta BKPM untuk merealisasikan investasi baik dari asing maupun dalam negeri dengan target Rp1.200 triliun atau Rp1,2 kuadriliun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sebelumnya menyampaikan bahwa target di 2022 itu harus direalisasikan jika ingin mencapai pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di atas 5 persen.
BACA JUGA : Proyek Strategis Nasional di Kulonprogo Buka Peluang
Sementara itu, dalam Renstra BKPM 2020-2024, target investasi pada periode tersebut adalah sebesar Rp4.983,2 triliun atau Rp4,9 kuadriliun.
"Kami berharap para pelaku usaha dapat melihat ini sebagai peluang bahwa Indonesia akan terus mendorong upaya bagaimana investasi bisa tumbuh tinggi," kata Heldy.
Oleh karena itu, untuk mempercepat realisasi investasi di Indonesia, Kementerian Investasi/BKPM di antaranya melakukan fasilitas end to end. Upaya itu dilakukan dengan menarik minat investor dari awal hingga membantu mereka di tahap produksi.
Secara rinci, terdapat lima tahapan yang dilakukan oleh BKPM pada fasilitas end-to-end ini, yaitu promosi, meyakinkan bahwa Indonesia "ramah investasi"; membantu layanan perizinan; memebantu financial closing; memberikan layanan end-to-end kepada investor sampai realisasi investasi; dan membantu sampai tahap produksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- 1.200 Korban Gempa Turki dan Suriah Meninggal Dunia, 5.000 Luka-luka
- Jokowi Segera Keluarkan Aturan Kerja Sama Media dengan Platform Globlal
- Ditinggal Makan, Batik Senilai Puluhan Juta di Giriloyo, Imogiri Dicuri Orang
- Disnakertrans Bantul Berangkatkan 171 Pekerja Migran
- Ini Cara Cek Daftar Investasi Bodong
Advertisement

Jembatan Srandakan 3 Akan Menghubungkan JJLS di Selatan DIY
Advertisement

Ingin Melancong Sendirian? Ini Daftar 15 Negara yang Aman bagi Solo Traveler Perempuan
Advertisement
Berita Populer
- Menteri PUPR Sebut Pembangunan IKN Capai 14 Persen
- 13 Wilayah Berikut Wajib Beli BBM Subsidi Pakai MyPertamina
- Pemerintah Nekat Naikkan Biaya Haji, Bagaimana Nasib Calon Jemaah Tak Mampu Melunasi?
- Disnakertrans Bantul Berangkatkan 171 Pekerja Migran
- Siapa Bripka Madih? Polisi yang Mengaku Diperas Penyidik Polda Metro Jaya
- Catat! Ini Cara Menulis Angka Romawi yang Benar
- Transaksi Tol Tanpa Sentuh Mulai Diujicobakan
Advertisement
Advertisement