Advertisement
Hadapi Persaingan Digital, Pesantren Perlu Dibekali Pendidikan Vokasi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menegaskan dalam menghadapi persaingan di era digital dan global saat ini, pondok pesantren perlu dibekali pendidikan vokasi.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (1/10/2021), Jazilul menjelaskan persaingan global menjadikan pendidikan sebagai pijakan fundamental untuk membentengi generasi bangsa agar tidak terlibas putaran zaman.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
"Diperlukan semangat kuat, tekad bulat, dan kerja sama dengan berbagai pihak agar pembaharuan dalam dunia pendidikan dapat terjadi," kata pria disapa Guz Jazil itu.
Demi menguatkan pendidikan di pesantren, Guz Jazil melakukan silaturahmi ke sejumlah akademisi, di antaranya Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
”Tentunya dengan berkolaborasi bersama akademisi ini sebuah keniscayaan. Kami mendengar pencerahan dari Rektor Unair dan jajarannya, terkait potensi dan tantangan dunia pendidikan mutakhir,” jelas Gus Jazil.
Baca juga: ODGJ di Sleman Ikut Perekaman KTP Elektronik
Saat ini, Gus Jazil yang juga Ketua Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Alquran Jakarta, sedang merintis sebuah pesantren modern yakni Pondok Pesantren Modern Sunanul Muhtadin di Desa Sidorukun, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Setelah sebelumnya Sudah didirikan SMP Modern Al-Maajid dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
”Kami ingin nanti sekolah kejuruan bisa diberikan penerapan keahlian yang memang dibutuhkan para santri, untuk membekali kehidupan di masa mendatang,” harap Gus Jazil.
Sementara itu, Rektor Unair Mohamad Nasih mengatakan keberadaan sekolah vokasi atau kejuruan bakal menjawab tantangan sekaligus kebutuhan Gresik sebagai kota industri.
”Kita siap bersinergi dengan pesantren. Memang sebelumnya, di Gresik kami telah membuka beberapa kelas untuk beberapa program studi di antaranya D3 Keperawatan, D3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), D3 Laboratorium Medis, serta D4 Teknologi Radiasi Pencitraan,” jelas Nasih.
Nasih menjelaskan potensi pendidikan vokasi untuk SMK dan perguruan tinggi di pesantren juga bisa memberikan kecakapan dan keahlian yang nantinya akan mempermudah dalam mendapatkan lapangan pekerjaan.
”Yang terjadi, saat pendidikan vokasi masih ditempuh mahasiswa, pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan sudah inden (menunggu),” kata Nasih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Pemda DIY Berharap Pengendali Banjir YIA Dapat Lindungi Permukiman Warga
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Buntut Vonis Bebas Bos Indosurya, Pemerintah Bakal Revisi UU Koperasi
- 7 Kru Lion Air JT-797 Dipastikan Negatif Narkoba
- Proyek Triliunan Pengendali Banjir Bandara YIA Rampung Tahun Ini
- Tolak Biaya Haji Naik, Buruh Bakal Demo Besar pada 6 Februari
- Klaten Tetap Tolak Jalan Tol Lingkar Luar Solo
- Demo Aremania Ricuh, Polisi: Ada 3 Orang Alami Luka-Luka
- Pendaki asal Madiun Ditemukan Tak Bernyawa di Puncak Gunung Lawu
Advertisement
Advertisement