Advertisement
Amerika Serikat Luncurkan Dua Serangan Militer di Kabul

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Amerika Serikat (AS) melakukan serangan militer di Kabul, Afghanistan pada Minggu (29/8/2021).
Dilansir dari Channel News Asia, dua pejabat AS mengatakan bahwa serangan tersebut menyasar para militan ISIS-K.
Advertisement
Sebelumnya, pada Minggu, saksi melaporkan mendengar ledakan di dekat Bandara Kabul dan tayangan televisi menunjukkan asap hitam di sekitar lokasi. Namun, belum ada informasi lebih lanjut mengenai adanya korban.
Aljazeera melaporkan militer AS melakukan serangan menggunakan drone terhadap kendaraan yang mencurigakan yang berada di dekat Bandara Kabul. Kendaraan itu disebut terkait dengan ISIS.
BACA JUGA: Mobil BMW X7 Tom Cruise Dicuri saat Syuting Film Mission Impossible
"Militer AS melakukan aksi pertahanan diri terhadap sebuah kendaraan di Kabul, menghancurkan ancaman mendesak dari ISIS-K [ke Bandara Internasional Hamid Karzai]", papar Juru Bicara Komando Pusat AS (US Central Command/CENTCOM) Bill Urban.
Dia melanjutkan ledakan kedua yang cukup besar mengindikasikan adanya bahan peledak dengan jumlah yang substansial. AS menyatakan hingga saat ini, belum ada tanda-tanda mengenai jatuhnya korban warga sipil.
Sekitar 114.000 orang telah meninggalkan Afghanistan setelah Taliban menguasai mayoritas kota besar negara itu pada 2 pekan lalu.
Adapun Presiden AS Joe Biden telah menyatakan bahwa serangan balasan AS menyusul serangan bunuh diri di Kabul pada Kamis (26/8), yang korbannya termasuk militer AS, tidak akan menjadi yang terakhir.
Lebih dari 100 orang meninggal dalam serangan bunuh diri yang dilakukan oleh ISIS-K, termasuk 13 personel militer AS. Pada Sabtu (28/8), Pentagon mengatakan serangan pesawat tak berawak pembalasan telah menewaskan dua petinggi ISIS di timur Afghanistan.
"Situasi di lapangan terus menjadi sangat berbahaya dan ancaman serangan teroris di bandara tetap tinggi. Komandan kami melaporkan bahwa serangan kemungkinan besar terjadi dalam 24-36 jam ke depan," ujar Biden.
New York Times melaporkan Kedutaan Besar AS di Kabul memperingatkan warga negaranya setelah adanya ancaman yang spesifik. Hal yang sama juga telah diumumkan oleh pejabat Kementerian Luar Negeri AS dalam beberapa hari terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
Advertisement

Prakiraan BMKG Kamis 18 September 2025, DIY Hujan Ringan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian Raja Juli Peroleh Rp6,04 Triliun
- Menkeu Purbaya Ingatkan Anak Muda Jangan FOMO dengan Investasi
- Prediksi BMKG: Kota Besar Dilanda Hujan Hari Ini
- 2 Ruang Kelas Disiapkan untuk Sambut Wapres Gibran di Sentani
- 7 Tuntutan Demo Ojol Hari Ini, Hapus Multi Order hingga Copot Menhub
- Tiga Tersangka Korupsi Sritex Dilimpahkan ke Kejari Surakarta
- Kawal Demo Pengemudi Ojol, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan
Advertisement
Advertisement