Advertisement
Taliban Larang Perempuan Afghanistan Ngegym
Kota Kabul di Afghanistan. - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Taliban melarang perempuan Afghanistan pergi ke pusat kebugaran (gym) dan pemandian umum, pada Minggu (13/11/2022).
Adapun kelompok Taliban sebelumnya juga telah melarang perempuan Afghanistan untuk pergi ke taman-taman hiburan seperti pasar malam.
Advertisement
Sejak kehadiran Taliban di Afghanistan, aturan terkait perempuan tampak semakin banyak, meski kelompok itu telah menjanjikan prioritas bagi perempuan di negaranya.
Sebagian besar pegawai pemerintah perempuan telah kehilangan pekerjaan mereka, dan telah tinggal di rumah.
Baca juga: Jokowi: Saya Yakin Elon Musk Buka Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia
Sementara itu, perempuan juga dilarang bepergian tanpa kerabat laki-laki, dan harus menutupi diri dengan burqa atau jilbab saat keluar rumah.
Melansir dari Channel News Asia, sekolah untuk para gadis remaja juga telah ditutup di sebagian besar negara itu sejak kembalinya Taliban pada Agustus 2021.
Juru bicara (jubir) Kementerian Pencegahan Kejahatan dan Promosi Kebajikan Afghanistan Mohammad Akif Sadeq Mohajir menegaskan bahwa gym ditutup untuk perempuan karena adanya laki-laki di dalamnya.
"Gym ditutup untuk wanita karena pelatih mereka laki-laki dan beberapa di antaranya adalah gym gabungan," kata Sadeq Mohajir.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa pemandian umum tradisional yang selalu dipisahkan berdasarkan jenis kelamin sekarang juga terlarang bagi perempuan Afghanistan.
“Saat ini setiap rumah memiliki kamar mandi di dalamnya, jadi tidak akan menjadi masalah bagi perempuan,” lanjutnya.
Beredar sebuah video di media sosial, menunjukkan sekelompok wanita membelakangi kamera dan meratapi larangan gym.
"Ini gym khusus wanita, semua guru dan pelatihnya wanita, kamu tidak bisa begitu saja melarang kami dari segalanya. Apakah kami tidak berhak atas apa pun?," kata para perempuan di video itu dengan emosi.
Menghentikan Penentangan
Aktivis mengatakan peningkatan pembatasan terhadap perempuan di Afghanistan sebagai upaya untuk menghentikan penentangan terhadap aturan Taliban.
Kelompok kecil perempuan sering menggelar protes di Kabul dan kota-kota besar lainnya di Afghanistan, mengungkapkan kemarahan ke pejabat Taliban yang telah membatasi mereka.
Pada awal bulan ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyuarakan keprihatinan atas pembatasan perempuan oleh Taliban di negara itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Harga Cabai di Kulonprogo Melonjak, Rawit Merah Tembus Rp70.000
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Jual Anak di Bawah Umur, Pria Jakarta Ditangkap Polisi
- Jokowi Bantah Pidatonya Soal QRIS Sama dengan Gibran di KTT G20
- Prabowo Janji Perbaiki Rumah Korban Banjir Bandang Padang Pariaman
- Kunjungan Wisman Turun, Wisata Domestik Tetap Bergeliat
- Kemenkop Kejar 20.000 Gerai Kopdes Operasi Januari 2026
- MBG Habiskan Rp900 Miliar Per Hari Mulai 2026
- Garuda Indonesia Pangkas Gaji Direksi 10 Persen, Efisiensi Perusahaan
Advertisement
Advertisement



