Advertisement

Jokowi Sebut Kemunculan Covid-19 Varian Delta Tidak Terprediksi

Rayful Mudassir
Jum'at, 30 Juli 2021 - 13:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Jokowi Sebut Kemunculan Covid-19 Varian Delta Tidak Terprediksi Presiden Joko Widodo / BPMI Setpres - Muchlis Jr

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa masuknya varian Delta menyebabkan kasus Covid-19 di Tanah Air melonjak drastis.

Jokowi menceritakan bahwa selama periode Januari hingga Mei 2021, kondisi Covid-19 di Indonesia sudah mulau turun. Namun, kasus kembali melonjak saat varian Delta terdeteksi di Indonesia hingga pemerntah terpaksa menerapkan PPKM Darurat untuk menekan penyebaran varian tersebut.

Advertisement

Presiden pun menyebut kemunculan varian Delta tanpa terprediksi. Varian baru Covid-19 itu awalnya menyebar di India.

"Dulu di Januari, Februari, Maret, April, Mei kondisi dari Covid-19-nya, Korona-nya sudah mulai turun, turun, turun, turun. Ekonomi, kalau Korona turun ekonomi pasti naik, naik, naik, naik. Sudah kelihatan itu sebetulnya. Tetapi, tanpa terprediksi muncul yang namanya varian Delta, varian baru, jenis baru dari Korona muncul di India, kemudian muncul di seluruh negara di dunia," kata Jokowi saat membagikan Banpres Produktif secara simbolis kepada sejumlah pelaku usaha mikro dan kecil di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/7/2021).

Lebih lanjut, dia mengatakan masuknya varian Delta ke seluruh negara di dunia menyebabkan ekonomi global terguncang dan kasus Covid-19 global naik tajam. Hal yang sama juga terjadi pada Indonesia.

Baca juga: Menkes Sorot Tingginya Angka Kematian Akibat Covid-19 di DIY

"Kita juga sama, begitu virus [varian] Delta ini muncul juga langsung kasus positif menjadi naik secara drastis," ujarnya.

Melihat peningkatan kasus yang sangat tajam, Jokowi mengungkapkan bahwa pemerintah tidak memiliki pilihan lain selain menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk mengendalikan penyebaran varian Delta.

"Tidak ada jalan lain saat itu karena di Pulau Jawa dan di Pulau Bali kita lihat semua titik-titik semuanya merah, tidak ada yang kuning sehingga keputusan yang sangat berat kita lakukan, yaitu dengan PPKM Darurat. Karena tidak ada cara yang lain selain itu, karena melompat kasusnya," jelasnya.

Jokowi menyebut penerapan PPKM Darurat berhasil mengerem lonjakan kasus Covid-19. Hal itu terlihat dari tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta yang mengalami penurunan signifikan.

"Saya tadi pagi juga sudah mengecek, di Wisma Atlet misalnya, yang dulu sudah hampir 90 persen, pagi tadi saya cek angka keterisian dari tempat tidur di angka 38 persen. Dulunya 90 persen, hampir penuh. Ini juga patut kita syukuri," ujarnya.

Meski kasus Covid-19 di Pulau Jawa mulai menunjukkan tren penurunan, tetapi dia menyayangkan bahwa kasus Covid-19 di luar Jawa justru gantian naik. Menurutnya, hal itu disebabkan varian Delta yang penularannya sangat cepat sekali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pemkab Sleman Berupaya Mempercepat Penurunan Angka Stunting

Sleman
| Jum'at, 19 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement