Advertisement

Laris Manis, Rumah Tapak Makin Diminati Masyarakat

Yanita Petriella
Senin, 12 Juli 2021 - 20:57 WIB
Bhekti Suryani
Laris Manis, Rumah Tapak Makin Diminati Masyarakat Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis - Abdullah Azzam

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Masyarakat semakin meminati rumah tapak atau landed house dibandingkan dengan apartemen dan rumah susun. Tingginya nilai jual rumah tapak menjadikan jenis properti itu sebagai salah satu pilihan investasi masyarakat.

Badan riset Cushman & Wakefield Indonesia melaporkan bahwa penjualan rumah tapak terus mengalami peningkatan sejak akhir 2020.

Advertisement

Sepanjang 2020 sendiri setidaknya 11.500 rumah dari 40 kawasan perumahan kelas real estat terjual. Tangerang Raya yang terdiri dari Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan menjadi area paling aktif dari segi permintaan di Jabodetabek.

“Pada semester kedua 2020, rerata tingkat penjualan di kawasan ini adalah sebanyak 40,7 unit per bulan per estate,” isi laporan tersebut.

Perencana Keuangan Safir Senduk pun menyebut produk investasi pertumbuhan, seperti property menjadi instrumen investasi yang sangat disarankan di segala kondisi ekonomi, termasuk di masa penurunan atau pemulihan ekonomi seperti saat ini.

Dia menilai properti masih menjadi primadona investasi karena memiliki nilai aset yang terus meningkat tanpa banyak mengalami fluktuasi dan memiliki risiko yang relatif cukup rendah.

Investasi properti dapat memberikan dua keuntungan sekaligus, yaitu pendapatan dari biaya sewa jika pemilik rumah menyewakan huniannya kepada pihak lain, dan keuntungan dari penjualan properti ketika pemilik menjual propertinya saat nilainya meningkat.

Berdasarkan market behavior survey yang disusun oleh Indonesia Property Watch (IPW) pada September 2020, 68,09 persen responden tertarik membeli properti di masa pandemi Covid-19 dengan beberapa alasan utama, yaitu harga yang lebih murah, penawaran dan promosi menarik dari pengembang, serta rencana angsuran yang fleksibel.

“Bukan hanya itu, pembeli kini juga lebih selektif dalam memilih hunian demi mendapatkan kualitas hidup yang baik dan memiliki nilai rumah yang signifikan di masa depan,” ujar Safir.

Selain lokasi yang strategis dan desain rumah yang fungsional, pembeli juga melihat material rumah sebagai poin lain yang patut dipertimbangkan. 

Rumah dengan material berkelanjutan (sustainable) dan menawarkan konsep green living saat ini sedang naik daun dan sangat menarik minat pembeli, terutama bagi mereka yang memahami nilai investasi jangka panjang. 

Dengan rancangan cermat yang memperhatikan sistem pencahayaan hemat energi, kaca termal, dan perangkat hemat air, memiliki rumah berkonsep sustainable bisa menekan biaya operasional rumah seperti listrik dan air, serta memiliki nilai harga jual yang lebih kompetitif di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Wanita Berkebaya Gelar Aksi dengan Mata Tertutup di Tugu Jogja, Merespons Jelang Pembacaan Putusan MK

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement