Advertisement
Ma’ruf Amin Sorot Masalah HAM dan Peperangan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyoroti masih banyaknya permasalahan kemanusiaan kontemporer, seperti pelanggaran hak asasi manusia dan terjadinya konflik serta peperangan.
Wapres mengatakan banyaknya kasus pelanggaran HAM, seperti yang dilaporkan oleh Human Rights Watch tahun 2020, terjadi karena kurangnya penghormatan pihak-pihak tertentu terhadap nilai-nilai kemanusian.
Advertisement
BACA JUGA : Wapres Ma'ruf Amin Akui Ada Kasus HAM yang Belum
Hal ini, ujar Wapres, baik karena ketertinggalan kelompok masyarakat tertentu maupun karena arogansi terhadap yang lemah.
Wapres menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia didorong membawa semangat Al-Quran untuk menghadapi permasalahan yang ada.
“Upaya-upaya ini diharapkan semakin kuat dengan adanya legitimasi dan spirit Al-Quran, yang notabene dan semestinya menjadi pedoman hidup bagi mayoritas bangsa Indonesia,” ungkap Wapres.
Hal itu disampaikan Wapres pada acara Seminar Internasional tentang Al-Quran dalam rangka Milad ke-50 Tahun Institut Perguruan Tinggi ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta.
Wapres menyampaikan sambutan melalui konferensi video dari kediaman resmi, Selasa (1/6/2021).
BACA JUGA : DEBAT PILPRES: Jokowi Jadikan Pemenuhan Hak Ekonomi
Wapres menambahkan PBB telah mengeluarkan sejumlah instrumen tentang perlindungan HAM, seperti Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (ICESCR) dan Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR).
PBB juga membentuk Dewan HAM (UN Human Rights Council) untuk memonitor pelanggaran HAM di dunia.
Terkait hal ini, menurut Wapres, Al-Quran telah memberi pedoman kepada manusia untuk menghormati sesama manusia, seperti yang termaktub dalam surat Al-Isra' ayat 70.
Tak hanya pelanggaran HAM, Wapres juga menyoroti masih banyaknya konflik, kekerasan, dan perang yang terjadi baik di dalam sebuah negara maupun antarnegara.
Menurut data PBB, hampir 500.000 orang di dunia tewas karena perang, konflik, dan serangan teroris pada 2017.
Dalam konteks ini PBB memiliki tugas menjaga keamanan dan perdamaian dunia dengan membentuk sebuah badan khusus, yakni Dewan Keamanan PBB (UN Security Council) dan Komite untuk Kontra Terorisme (Counter-Terrorism Committee).
Wapres mengingatkan Al-Quran telah menyebutkan bahwa Allah menciptakan manusia menjadi berbagai bangsa dan suku agar mereka saling mengakui dan saling mengenal satu sama lain.
“Memang di dalam Al-Quran, Allah memerintahkan perang sebagai bagian dari jihad, tetapi semua ayat-ayat tentang perang jika dilihat dari konteks [asbâb al-nuzûl] menunjukkan bahwa perang [jihad] itu bersifat defensif [mempertahankan diri],” tuturnya.
Oleh karena itu, agama Islam tidak membenarkan perang atau tindak kekerasan yang bersifat ofensif, termasuk dalam bentuk tindakan terorisme atas nama agama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Advertisement
Tanah 3 SD Negeri Kulonprogo Masih Milik Warga, Disdikpora Fasilitasi Pembebasannya
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jusuf Kalla Ingatkan Prabowo Pentingnya Oposisi
- Surya Paloh Temui Prabowo di Kartanegara
- BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Advertisement