Advertisement
Wapres Ma'ruf Amin Blak-Blakan Soal Pengembangan Industri Produk Halal
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. JIBI - Bisnis/Nancy Junita @najwashihab
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan pengembangan industri produk halal bertujuan untuk menggerakan industri domestik yang dapat menciptakan lapangan kerja.
Hal itu ditegaskan oleh wapres melalui akun Twitter resminya, @KH_MarufAmin, Selasa (23/2/2021) pukul 19.53 WIB. Menurutnya, pengembangan industri khusus itu bukan untuk hanya untuk produk halal sendiri.
Advertisement
Sebaliknya, pengembangan sektor itu diharapkan dapat menggerakan industri dalam negeri dan pada akhirnya memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
BACA JUGA : Analisis Kimia Berperan Penting dalam Verifikasi Produk Halal
"Pengembangan industri produk halal ini bukan semata-mata untuk produk halal itu sendiri, tapi bertujuan menggerakan industri domestik yang dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong perekonomian nasional," tulisnya melalui akun Twitter itu.
Pengembangan industri produk halal ini bukan semata-mata untuk produk halal itu sendiri, tapi bertujuan menggerakan industri domestik yang dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong perekonomian nasional. pic.twitter.com/QHJa2l3q4Y
— KH. Ma'ruf Amin (@Kiyai_MarufAmin) February 23, 2021
Oleh karena itu, Wapres mengatakan saat ini pengembangan industri produk halal menjadi salah satu prioritas dalam pemberdayaan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Apalagi, Ma'ruf memerinci bahwa Indonesia memiliki potensi pasar yang besar dan masa depan yang cerah dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
"Kita akan memasuki babak baru ekonomi dan keuangan syariah Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan pengembangan industri halal akan menjadi salah satu fokus utama pada 2021. Adapun, Kemenperin telah menyiapkan satu direktorat khusus untuk pengemabngan industri tersebut tahun depan.
BACA JUGA : Sertifikasi Halal Bisa Perkuat Persaingan Produk di Pasar
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya melihat akan ada peningkatan permintaan produk halal pada 2021.Peningkatan permintaan tersebut dinilai tidak hanya berasal dari negara mayoritas muslim.
"Saya sudah bertemu banyak sekali CEO perusahaan-perusahaan multinasional. Mereka mengatakan bahwa dunia sudah mulai mencari produk-produk halal untuk mereka konsumsi," katanya dalam Konferensi Pers Akhir 2020, Senin (28/12/2020).
Untuk menindaklanjuti hal itu, Agus menyampaikan pihaknya telah membentuk direktorat baru yang akan berurusan khusus industri halal. "Jujur saja, kita agak tertinggal dengan beberapa negara lain di dunia terkait industri halal."
BACA JUGA : Belum Semua Pengusaha Pemotongan Unggas Miliki
Selain membuat direktori baru, Agus menyatakan pihaknya juga akan memulai ajang penghargaan untuk pelaku industri halal pada 2021. Menurutnya, ajang penghargaan tersebut dapat memacu pelaku industri halal untuk menunjukkan potensi industri halal nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
Advertisement
Homestay dan Kos Harian Gerus Okupansi Hotel Jogja Saat Nataru
Advertisement
Musim Liburan, Wisata Jip Merapi Diserbu hingga 20 Ribu Orang
Advertisement
Berita Populer
- Rose BLACKPINK Jadi Wajah Tercantik 2025 Versi TC Candler
- Kunjungan Wisata DIY Merata, Hotel Masih Padat di Jogja dan Sleman
- Kebocoran Data, Coupang Siapkan Kompensasi Rp19 Triliun tapi Dikritik
- Kunjungan Candi Prambanan Tembus 20.000 Wisatawan per Hari
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Kunjungan Perpustakaan Daerah Kulonprogo Naik Dua Kali Lipat
- Libur Nataru, Volume Sampah Kulonprogo Naik hingga 10 Persen
Advertisement
Advertisement



