Advertisement
Banjir Jakarta Masuk Perkampungan Elit, Ini Komentar Pakar untuk Anies

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pakar Tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga berpendapat, banjir yang melanda Jakarta akhir pekan kemarin menunjukkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak dapat menyelesaikan tugasnya untuk membenahi bantaran sungai yang membentang di Ibu Kota.
Nirwono mengatakan, bangunan yang terletak di pinggir badan sungai atau lahan resapan membuat kapasitas penampungan air menjadi tiris. Misalkan, kawasan elite di Kemang, Jakarta Selatan, yang turut dilanda banjir saat itu.
Advertisement
BACA JUGA : Pengungsi Banjir Jakarta 1.722 Orang, Beberapa Positif
“Tidak hanya Kemang Village atau Lippo saja, tetapi seluruh bangunan yang menempel dan mempersempit badan Kali Krukut, serta bangunan yang dibgn di daerah cekungan Kemang,” kata Nirwono melalui pesan tertulis pada Selasa (23/2/2021).
Dengan demikian, Nirwono meminta Anies untuk menghentikan atau mengevaluasi kembali perizinan bangunan baru di kawasan tersebut.
“Memperlebar Kali Krukut yang sudah direncanakan sejak pak Foke [Mantan Gubernur DKI Fauzi Wibowo] dan akan dilaksanakan oleh Pak Ahok [Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama],” tuturnya.
BACA JUGA : Banjir Jakarta Renggut Lima Nyawa
Berdasarkan catatan Pansus Banjir DPRD DKI, kapasitas sungai saat ini hanya mencapai 950 meter kubik per detik. Adapun, kapasitas yang direncanakan sebesar 2.357 meter kubik per detik. Padahal, intensitas banjir setiap tahun berada di kisaran 2.100 hingga 2.650 meter kubik per detik.
Sejauh ini, pemerintah sudah melakukan pembenahan di Kali Ciliwung sepanjang 16 kilometer dari target awal 33 kilometer.
“Sementara untuk Sungai Pesanggrahan, Angke, Sunter baru tahap pembebasan lahan sebesar 20 hingga 30 persen,” kata dia.
Nirwono juga mendesak, Anies untuk membangun waduk baru di Cekungan Kemang. Langkah itu, menurut dia, sudah direncanakan oleh Ahok ketika menjabat sebagai gubernur.
Adapun, kapasitas waduk yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru mencapai 379 hektare saat ini. Belakangan, angka itu terpaut jauh dari target yang dipatok seluas 2.888.409 hektare.
BACA JUGA : Perjalanan KA Terganggu karena Banjir Jakarta, KAI Daop 6
Bisnis mencoba menghubungi pihak PT Lippo Karawaci Tbk selaku pengembang kawasan bangunan superblok Kemang Village. Hanya saja, hingga berita ini dinaikkan pihak pengembang enggan memberi tanggapan.
Sejumlah pesan tertulis yang dilayangkan kepada President Corporate Communication PT Lippo Karawaci Tbk Danang Kemayan Jati tidak memperoleh jawaban. Begitu pula, panggilan telepon urung diangkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Bandung
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
Advertisement

Terdampak Cuaca, Harga Cabai di Kulonprogo Rp60 Ribu per Kilogram
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- KPK Ungkap Kuota Khusus Haji Dijual Sesama Biro
- Daftar 23 Negara Dukung Deklarasi Palestina Merdeka
- 100.000 Personel TNI Dikerahkan untuk Perayaan HUT ke-80 di Monas
- Menhub Komitmen Perkuat Keselamatan Semua Moda Transportasi
- Inggris Akan Kerahkan Jet Tempur ke Polandia
- Prabowo Akan Menghadiri Peluncuran 25 Ribu Rumah Subsidi di Bogor
- Gen Z di Timor Leste Prakarsai Demonstrasi
Advertisement
Advertisement