Advertisement
Dokter Reisa: Vaksi Covid-19 Aman, Ulama Menganjurkan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 meyakinkan bahwa kandungan vaksin Covid-19 tak berbahaya, bahkan vaksinasi dianjurkan oleh ulama.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Reisa Brotoasmoro mengatakan bahwa memang sampai saat ini keamanan, efektivitas, dan kehalalan vaksin masih menjadi pertanyaan banyak orang, termasuk pada tenaga kesehatan yang akan menjadi penerima vaksin tahap pertama.
Advertisement
Untuk kaitannya vaksinasi dengan kepatuhan pada ajaran agama, Reisa mengatakan bahwa program imunisasi atau vaksinasi yang rutin, berkala dan bertahap telah menyelamatkan miliaran nyawa anak-anak sedunia, ditambah vaksinasi untuk dewasa sudah membantu orang tua untuk membangun kekebalan tubuh spesifik atau khusus terhadap penyakit tertentu.
Baca juga: Bupati Badingah Tak Masuk Kriteria Penerima Vaksin di Tahap Awal
“Maka ulama sejak lama sudah menyatakan imunisasi atau vaksinasi adalah boleh, bahkan sangat dianjurkan, seperti yang tertuang dalam fatwa ulama 2016, yang menyatakan imunisasi adalah sebuah ikhtiar, upaya mewujudkan imunitas dan mencegah penyakit tertentu,” jelasnya pada konferensi pers Senin (4/1/2021).
Reisa menambahkan, kumpulan ulama dunia pun berpendapat sama dengan MUI yang menyatakan bahwa semua imunisasi rutin dan vaksinasi sesuai dengan ajaran agama.
Dalam konteks vaksinasi Covid-19, Ulama Mesir dan Uni Emirat Arab pun sudah memperbolehkan vaksinasi, bahkan putra mahkota Arab Saudi dan juga Gubernur Mekah sudah menerima vaksin Covid-19.
Baca juga: Ketua DPRD DIY Yakinkan Publik Terkait Keamanan Vaksin Covid-19
Selain itu, terkait dengan keamanan vaksin Covid-19, Reisa juga menegaskan bahwa vaksin sudah aman untuk dipakai manusia jika sudah masuk uji klinis tahap 3.
“Para guru besar, para ahli yang sudah punya pengalaman puluhan tahun, telah mendampingi proses pengkajian vaksin ini. Tentunya apabila sudah berada di uji klinik tahap 3, vaksin sudah dinyatakan aman, karena sudah melalui uji klinis fase 1 dan 2, dan yang saat ini sedang kita tunggu adalah efikasi," jelasnya.
Efikasi adalah persentase penurunan kejadian penyakit pada kelompok orang yang divaksinasi. Harapannya, tak lama lagi para ahli akan menyampaikan hasil uji klinis fase 3.
Reisa juga menjelaskan bahwa vaksin yang telah disiapkan adalah vaksin yang dibuat berbasiskan inactivated virus atau virus yang tidak aktif. Metode ini sudah dikenal sejak ratusan tahun, bahkan sejak zaman rabies.
Vaksin dengan metode tersebut terbukti manjur melindungi, bahkan mengeradikasi penyakit menular.
“Kita tahu bukti lainnya di mana vaksin polio itu juga terbuat dengan metode ini dan telah terbukti menyelamatkan jutaan anak dari resiko lumpuh di masa depan. Bahkan Agustus tahun lalu kita baru saja merayakan bebas polio dari Afrika, hebatnya Indonesia berjasa besar dalam hal ini, karena vaksin dengan inactivated virus yang digunakan adalah buatan Bio Farma, Indonesia,” paparnya.
Melihat dari sejarah bahwa Indonesia sendiri sudah lama berpengalaman mengembangan vaksin inactivated virus itu, Reisa mengimbau masyarakat agar tidak perlu ragu mengenai efektivitas vaksin Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Pemkab Bantul Gelontorkan Rp1 Miliar untuk Perkuat Koperasi Desa Merah Putih
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Mendagri Kaji Putusan MK Soal Jeda Pemilu dan Pilkada
- KPK Periksa Eks Direktur PT Inai Kiara Indonesia Sebagai Saksi Kasus Suap Proyek Pengerukan Pelabuhan
- Kepala Desa di Garut Gondol Dana Desa Rp700 Juta, Langsung Ditahan Kejaksaan
- Putusan MK Soal Pemisahan Waktu Pemilu dan Pilkada, Mendagri Bakal Ajak Rapat Sejumlah Kementerian
- Sidang Tuntutan untuk Hasto Kristiyanto Dijadwalkan Kamis 3 Juli 2025
- Jemaah Haji Meninggal Dunia Mencapai 418 Orang, Kemenkes Sebut Perlu Ada Pengetatan
- PMI Asal Kediri Meninggal Setelah Lakukan Aksi Bunuh Diri di Korea Selatan
Advertisement
Advertisement