Advertisement
Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Universitas Gadjah Mada (UGM) bakal mengevaluasi penempatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) ke wilayah-wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi, terutama daerah kepulauan atau pesisir.
"Nanti akan ada catatan, kalau yang ke luar ke daerah-daerah yang ada laut atau tingkat kerentanan yang tinggi, apa yang perlu kita siapkan," ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni UGM Arie Sujito saat konferensi pers di Kampus UGM, Rabu (2/7/2025).
Advertisement
Menurut Arie, insiden kecelakaan laut di Maluku Tenggara yang menewaskan dua mahasiswa UGM menjadi peringatan untuk meninjau kembali sistem pelaksanaan KKN, khususnya di wilayah berisiko tinggi.
"Kami akan terus berbenah. Upaya-upaya yang telah dilakukan mulai dari pembekalan hingga koordinasi akan kami evaluasi agar ke depan tidak terjadi lagi," kata dia.
Evaluasi yang dimaksud Arie tidak sekadar menyangkut aspek geografis, tetapi juga sistem pendampingan, prosedur keselamatan, hingga edukasi risiko kepada mahasiswa.
"Kalau ada risiko besar, harus diminimalkan. Mahasiswa harus nyaman dan aman," tegas Arie.
Ia juga menyampaikan bahwa sebagian besar penempatan KKN dilakukan atas permintaan pemerintah daerah.
"Rata-rata daerah-daerah sebagai lokasi (KKN) itu rata-rata karena permintaan dari kabupaten, dari desa," ucap dia.
Menurut Arie, UGM terbuka atas masukan dari berbagai pihak, termasuk kritik, demi perbaikan sistem pelaksanaan KKN-PPM di masa mendatang.
Meski begitu, dia menegaskan bahwa KKN-PPM tetap menjadi bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi sekaligus pembentuk karakter mahasiswa yang tidak dapat diabaikan.
"Keselamatan adalah prinsip utama. Ini menjadi perhatian serius kami agar pengabdian berjalan tanpa mengorbankan keselamatan mahasiswa," ujar Arie.
Sekretaris UGM Andi Sandi menyatakan meski mahasiswa telah mendapat pembekalan dan koordinasi dilakukan sejak sebelum diterjunkan di lokasi KKN, insiden tersebut menunjukkan bahwa sistem yang ada perlu diperbaiki.
"Sebelum penerjunan, mahasiswa sudah dibekali dan dosen pembimbing serta koordinator wilayah juga sudah melihat lokasi. Tapi kejadian ini jadi refleksi bagi kami semua," ujar Andi.
Ia menambahkan, ke depan UGM bakal mengembangkan panduan keselamatan yang lebih detail, khususnya untuk pelaksanaan KKN di daerah dengan karakteristik seperti laut atau wilayah dengan akses terbatas.
"Protokol keselamatan dan 'safety induction' akan kami perjelas. Mahasiswa juga harus lebih memahami karakter wilayah penempatan, apalagi mereka harus hidup bersama masyarakat setempat," katanya.
Sebelumnya, insiden kecelakaan laut terjadi pada Selasa (1/7) sore di Perairan Ohoi, Desa Debut, Kecamatan Manyeuw, Maluku Tenggara.
Longboat yang mengangkut tujuh mahasiswa UGM dan lima warga setempat terbalik setelah dihantam ombak setinggi 2,5 meter dalam perjalanan dari Pulau Wearhu menuju Desa Debut.
Lima warga dan lima mahasiswa berhasil diselamatkan. Namun, dua mahasiswa lainnya meninggal dunia.
Septian Eka Rahmadi, mahasiswa Fakultas Teknik, dinyatakan meninggal dunia saat dalam perjalanan ke RSUD Karel Satsuit Tubun Langgur. Sementara itu, Bagus Adi Prayogo dari Fakultas Kehutanan sempat dilaporkan hilang dan baru ditemukan oleh warga dalam kondisi meninggal dunia pada malam harinya pukul 22.15 WIT.
Sekretaris Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM Djarot Heru Santoso menyebut lokasi KKN di Maluku Tenggara tersebut bukan kali pertama digunakan. Beberapa tahun sebelumnya, wilayah tersebut juga menjadi lokasi KKN dan berjalan aman.
"Ini lokasi ketiga atau keempat yang digunakan KKN. Jadi sebelumnya tidak ada masalah," ujar Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
- Kepala Desa di Garut Gondol Dana Desa Rp700 Juta, Langsung Ditahan Kejaksaan
Advertisement

Angka Stunting di Bantul Turun, Dinkes Fokuskan Pencegahan Sejak Remaja
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Kepulauan Tokara Jepang
- Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
Advertisement
Advertisement