Advertisement
Tim SAR Hadapi Gelombang Tinggi dalam Pencarian Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kepala Basarnas Mohammad Syafii mengungkapkan tim SAR gabungan menghadapi gelombang laut setinggi 2-2,5 meter disertai angin kencang dalam operasi mencari puluhan penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.
"Informasi dari BMKG dan pengamatan visual di lapangan, saat ini gelombang laut mencapai 2-2,5 meter disertai angin kencang dan arus laut yang kuat,” kata Syafii di Jakarta, Kamis.
Advertisement
Menurut dia, operasi SAR dipimpin langsung oleh SAR Mission Coordinator (SMC) untuk memastikan seluruh unsur di laut dan udara bergerak cepat.
Basarnas telah mengerahkan helikopter Dauphin AS365 HR-3606 menuju Banyuwangi untuk observasi udara, pencarian visual, evakuasi, serta koordinasi taktis dari udara.
Selain itu, sebanyak 13 personel Basarnas Spesial Grup (BSG) dari Jakarta yang memiliki kualifikasi khusus penyelamatan bawah air juga diberangkatkan untuk memperkuat upaya pencarian.
Syafii mengatakan KMP Tunu Pratama Jaya sempat mengirimkan sinyal bahaya (distress call) ke Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi, pada Rabu (2/7/2025) pukul 23.20 WIB, dan dipastikan tenggelam pada pukul 23.35 WIB.
Informasi tersebut diteruskan kepada Basarnas Kantor SAR Surabaya pada pukul 23.40 WIB, yang kemudian langsung mengirimkan peringatan elektronik atau e-broadcast kepada seluruh kapal di sekitar lokasi kejadian.
Dia memastikan bahwa hingga pukul 11.00 WIB ini, Basarnas mencatat 31 penumpang ditemukan selamat, empat orang meninggal dunia, dan 30 lainnya masih dalam pencarian. Identitas para korban masih diverifikasi bersama tim DVI Polri, Syahbandar, dan instansi terkait di Jawa Timur dan Bali.
"Basarnas turut prihatin atas musibah KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali ini, dan akan terus melaporkan perkembangan operasi SAR yang dilakukan tim terbaik Basarnas bersama tim SAR gabungan," kata dia.
KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa 53 penumpang, 12 kru kapal, dan 22 unit kendaraan itu tenggelam saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, hanya sekitar 40 menit setelah keberangkatan yang diduga karena cuaca buruk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Danais Dipangkas, Kulonprogo Tetap Prioritaskan untuk Kalurahan
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- KPK Dalami Aliran Dana Pemerasan Sertifikat K3 Era Yassierli-Ida Fauziyah
- Trump Ancam Pecat Gubernur The Fed Lisa Cook jika Tak Mau Mundur
- Eks Wamenaker Tutup Mulut Saat Terima Uang Rp3 M dari Kasus Pemerasan Sertifikat K3
- Salahgunakan Dana Negara, Mantan Presiden Sri Lanka Resmi Ditahan
- Soal Usulan Gerbong Khusus Perokok di Kereta, Begini Tanggapan AHY
- KSPI Prihatin, DPR Terima Rp3 Juta per Hari, Buruh Hanya Rp20.000
- Immanuel Ebenezer Sebut Koordinator Kasus Pemerasan Kemenaker Laiknya Sultan
Advertisement
Advertisement