Advertisement
Memanas, Massa Aksi 1812 Bersitegang dengan Aparat

Advertisement
Bisnis.com, JAKARTA--Massa Aksi 1812 sempat bersitegang dengan pihak kepolisian karena dilarang menggelar orasi di wilayah Istana Negara Jakarta Pusat.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Hengki Haryadi mengemukakan alasan pihak Kepolisian membubarkan massa Aksi 1812, karena khawatir akan menimbulkan klaster covid-19 baru.
Advertisement
Maka dari itu, kata Hengki, pihaknya membubarkan seluruh massa Aksi 1812 yang mencoba membuat kerumunan di sekitaran Istana Negara Jakarta Pusat.
"Kami ingatkan Pandemi Covid di Jakarta ini masih cukup tinggi. Jangan ada kerumunan di daerah Jakarta. Silahkan pulang, silahkan bubar. Saya ingatkan kembali untuk bubar, karena ini bahaya untuk keselamatan jiwa," tuturnya, Jumat (18/12/2020).
BACA JUGA : 2.690 Brimob Ditarik ke Jakarta untuk Amankan Aksi 1812
Menurutnya, jika massa Aksi 1812 tidak segera membubarkan diri, maka Kepolisian berencana membubarkan paksa seluruh massa yang akan berkumpul di sekitar Istana Negara Jakarta Pusat.
"Pasukan sudah siap untuk membubarkan paksa massa yang berkerumun," katanya.
Sebelumnya, sekitar 150 personel gabungan melakukan penyekatan di lokasi perbatasan Jakarta Timur untuk mengantisipasi pergerakan tiga kelompok massa yang akan masuk ke wilayah DKI Jakarta. Salah satunya adalah, massa yang bakal melakukan aksi demo 1812 di Istana Negara, Jakarta Pusat.
"Sasaran pertama adalah kelompok organisasi masyarakat yang bertujuan menggelar unjuk rasa ke Jakarta," kata Kapolsek Cakung Kompol Satria Darma di Jakarta, Jumat (18/12/2020).
Menurut Satria aksi unjuk rasa yang melibatkan ormas berkaitan dengan agenda 1812 terkait pengusutan tuntas penembakan enam pengikut Rizieq Shihab serta tuntutan membebaskan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
BACA JUGA : Kapolda Metro Jaya Siap Temui Massa Aksi 1812
Kelompok berikutnya adalah Anarko yang identik dengan kaum remaja atau pelajar. Mereka biasanya dikerahkan koordinator tertentu untuk memicu kericuhan demonstrasi. "Kelompok Anarko ini adalah adik-adik kita yang biasanya ikut-ikutan aksi ke Jakarta. Kita antisipasi juga," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- Bayar PBB Kini Bisa Gunakan Aplikasi Lokal, Ini Caranya
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
Advertisement
Advertisement