Advertisement

Ini Kronologis Perseteruan Ridwan Kamil vs Mahfud MD Soal Kerumunan Rizieq

Rika Anggraeni
Kamis, 17 Desember 2020 - 12:47 WIB
Sunartono
Ini Kronologis Perseteruan Ridwan Kamil vs Mahfud MD Soal Kerumunan Rizieq Terjadi perseteruan antara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan Menko Polhukam Mahfud MD. Keduanya saling membalas cuitan pada Rabu (16/12/2020) malam. - Sumber: Bisnis.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Penjemputan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab berujung kerumunan massa yang menciptakan drama dalam dunia perpolitikan di tengah pandemi Covid-19. Terbaru, terjadi perseteruan atau Twitwar antara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menko Polhukam Mahfud MD. 

Gara-gara hal itu, dua Kapolda dan beberapa kepala dinas dicopot dari jabatannya. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun tak luput dari pemeriksaan polisi. Kini, Rizieq Shihab ditahan pihak kepolisian karena melanggar aturan karantina wilayah.

Advertisement

BACA JUGA : Saling Cuit dengan Mahfud MD, Ridwan Kamil Akhiri Cuitan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menko Polhukam Mahfud MD saling membalas cuitan pada Rabu (16/12/2020) malam. Ridwan menuding Mahfud MD merupakan dalang atas segala kekisruhan yang terjadi sejak kepulangan Rizieq ke Indonesia. Diketahui sebelumnya, Mahfud sempat menyampaikan keterangan terkait penjemputan Habib Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta. Dalam penyampaiannya, Mahfud mengizinkan penjemputan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu.

"Silakan jemput, tapi tertib, rukun, dan damai seperti yang selama ini dianjurkan oleh Habib Rizieq. Oleh sebab itu, kalau mereka yang membuat ribut, membuat rusuh, kita anggap bukan pengikutnya Habib Rizieq. Kalau pengikutnya Habib Rizieq pasti yang baik-baik, pasti revolusi akhlak," tutur Mahfud kepada wartawan, Senin (9/10/2020).

Namun, penjemputan Habib Rizieq Shihab tersebut berujung pada kerumunan yang membuat Ridwan Kamil harus memenuhi panggilan Polda Jabar. Panggilan tersebut untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan kepolisian terkait kerumunan acara Habib Rizieq di Megamendung, Bogor.

Usai diperiksa Ridwan Kamil memberikan opini terkait rentetan peristiwa yang terkait Rizieq. Menurut dia, Mahfud juga harus bertanggung jawab dalam kerumunan massa.

“Izinkan saya beropini secara pribadi terhadap rentetan acara hari ini, pertama menurut saya semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud yang mengatakan penjemputan HRS itu diizinkan,” kata Ridwan Kamil di Mapolda Jabar, Bandung, Rabu (16/12/2020).

BACA JUGA : Disentil Ridwan Kamil soal Kerumunan Massa FPI, Ini Reaksi

Kang Emil, sapaan akrabnya, mengatakan pernyataan Mahfud menimbulkan tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara Soekarno-Hatta untuk menjemput Rizieq.

“Selama tertib dan damai boleh maka terjadi kerumunan luar biasa sehingga ada tafsir ini seolah ada diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB di Jakarta dan PSBB di Jabar dan lain sebagainya," tutur Ridwan.

Berangkat dari kronologis itu, perseteruan balas cuitan di Twitter antara Ridwan Kamil dan Mahfud MD terjadi tadi malam, Rabu (17/12/2020).

Cuitan pertama yang ditulis Mahfud MD sendiri merupakan jawaban dari komentar Ridwan Kamil mengenai tanggung jawab seorang Menkopolhukam. soal membolehkan para pengikut Rizieq Shihab datang ke bandara untuk menjemputnya.

Lebih lanjut Mahfud mencuitkan diskresi pemerintah yang diberikan sudah berjalan tertib soal penjemputan, pengamanan, dan pengantaran dari bandara sampai ke Petamburan.

BACA JUGA : Kerumunan Massa Rizieq, Mahfud MD: Saya Tanggung Jawab

Mahfud juga menyematkan tautan (link) video Youtube berisi pernyataan dia soal instruksi penjemputan Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta. 

Ridwan Kamil akhirnya menanggapi cuitan tersebut. Ridwan Kamil meminta bukan hanya kepala daerah saja, tetapi pemerintah pusat daerah juga harus memikul tanggung jawab.

Di akhir cuitan, Ridwan Kamil memohon maaf dengan cuitan tersebut.

"Mengapa kerumunan di Bandara yang sangat masif dan merugikan kesehatan/ekonomi, tidak ada pemeriksaan seperti halnya kami berkali-kali. Mengapa kepala daerah terus yang harus dimintai bertanggung jawab. Mohon maaf jika tidak berkenan," balas Ridwan Kamil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jalan Rusak di Sleman Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasang Spanduk Obyek Wisata Jeglongan Sewu

Sleman
| Sabtu, 20 April 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement