Advertisement
Taiwan Bebas dari Kasus Covid-19 dalam 200 Hari Terakhir
Petugas menyemprotkan disinfektan untuk membasmi vieus corona di Bandara Internasional Taoyuan di Taipei, Taiwan, pada 22 Januari 2020. - Bloomberg
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Taiwan berhasil mencetak rekor 200 hari tanpa kasus Covid-19 yang ditularkan di dalam negeri pada hari Kamis (29/10/2020). Pencapaian ini semakin mempertegas kesuksesan pulau itu dalam mengendalikan virus bahkan ketika kasus melonjak di bagian lain dunia.
Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan terakhir kali melaporkan kasus domestik pada 12 April. Pejabat CDC mencatat pencapaian tersebut dan berterima kasih kepada publik karena telah berperan aktif, sambil terus mendesak orang-orang untuk memakai masker dan sering mencuci tangan.
Advertisement
BACA JUGA : Sempat Diprediksi Akan Dilanda Wabah, Taiwan Kini Jadi
Sejak pandemi dimulai, Taiwan telah mencatat 553 kasus Covid-19, dan hanya tujuh kematian. Meskipun telah menghentikan penularan domestik, kasus baru terus tercatat untuk orang yang datang dari luar negeri.
Taiwan dianggap sebagai kisah sukses dalam cara menanggapi pandemi, terutama mengingat hubungan bisnis dan pariwisata yang erat dengan China, tempat virus pertama kali muncul akhir tahun lalu. Namun, pertanyaan tetap ada, apakah pulau itu benar-benar bebas dari virus corona.
Dikutip dari Channel News Asia, media lokal telah mencermati laporan orang-orang yang dites positif Covid-19 setelah meninggalkan Taiwan.
Pihak berwenang mengatakan pada hari Rabu kemarin (28/10/2020) bahwa mereka menerima pemberitahuan dari otoritas kesehatan Jepang dan Thailand bahwa tiga orang yang baru-baru ini meninggalkan pulau itu dinyatakan positif.
BACA JUGA : 6 Negara Mulai Buka Sekolah Setelah Pandemi Covid-19
Namun, Taiwan masih tidak diragukan lagi sukses dalam skala global pandemi yang kini telah mencapai lebih dari 44 juta kasus dengan 1,1 juta kematian. Keberhasilannya sebagian telah dikaitkan dengan upaya penelusuran sejak dini.
Pejabat Taiwan memeriksa penumpang dalam penerbangan dari Wuhan, China tempat pandemi dimulai, pada 31 Desember untuk setiap penumpang dengan gejala demam dan pneumonia, menurut sebuah jurnal medis. Pada 20 Januari, pemerintah secara resmi memprakarsai Pusat Komando Epidemi Pusat untuk mengoordinasikan tanggapan pemerintah antara departemen dan instansi yang berbeda.
Pemerintah juga mengkomunikasikan secara efektif tentang pentingnya memakai masker, sambil mencoba mencegah pembelian barang berlebihan dan permainan harga alat kesehatan serta masker. Negara ini juga menutup perbatasan, menunda sejumlah penerbangan dari Wuhan sejak 23 Januari 2020, serta melarang warga negara China yang tinggal di Wuhan untuk masuk ke Taiwan.
BACA JUGA : Sempat Diprediksi Akan Dilanda Wabah, Taiwan Kini Jadi
Tidak hanya itu, Taiwan memiliki aturan ketat karantina 14 hari untuk semua kedatangan, baik warga negaranya ataupun warga negara asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
Advertisement
1.992 THL Gunungkidul Dikontrak Setahun Jadi PPPK Paruh Waktu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- WNA Perempuan Tewas Terseret Banjir di Tibubeneng Bali
- Kerugian Pengeroyokan Debt Collector di Kalibata Capai Rp1,2 M
- Kemenhub Batasi Angkutan Barang 11 Hari Selama Nataru
- Pascabencana Sumatera, Pemerintah Siapkan Opsi Relokasi Warga
- Libur Nataru, Sleman Siapkan Beragam Acara Wisata
- Status Siaga, Gempa Letusan Semeru Masih Tinggi
- Ribuan THL Gunungkidul Bakal Terima SK PPPK Paruh Waktu
Advertisement
Advertisement




