Advertisement

Promo November

Mahfud MD dan Hidayat Nur Wahid Baku Debat Soal Komunis, Nama Aidit Disebut-sebut

Aprianus Doni Tolok
Minggu, 11 Oktober 2020 - 20:17 WIB
Bhekti Suryani
Mahfud MD dan Hidayat Nur Wahid Baku Debat Soal Komunis, Nama Aidit Disebut-sebut Twitter Mahfud MD menjawab Hidayat Nur Wahid

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Hidayat Nur Wahid menanggapi cuitan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD tentang tudingan terhadap pemerintah yakni komunis dan kapitalis.

Wakil Ketua Majlis Syura Partai Keadilan Sejahtera ini menilai bahwa Indonesia sebagai negara Pancasila wajib meributkan atau menolak paham komunisme dan kapitalisme kapanpun dan dimanapun.

Advertisement

“Justru aneh kalau Pemerintah dan/atau Rakyat tidak meributkan/menolak Komunisme dan Kapitalisme di bulan apapun. Karena memang Komunisme dan Kapitalisme tidak sesuai dengan Pancasila,” cuitnya melalui akun Twitter pribadinya @hnurwahid, Minggu (11/10/2020).

Namun, Menko Mahfud mengoreksi pernyataan tersebut dan menyampaikan bahwa Hidayat gagal paham.

Pasalnya, yang Menko maksud dari pernyataan sebelumnya adalah pemerintah dituduh sebagai penganut komunisme dan kapitalisme di saat yang bersamaan. Padahal, dua ideologi tersebut sangat bertentangan satu sama lain.

“Gagal paham, Ustadz. Benar, kapitalisme dan komunisme hrs kita ributin. Tp kalau satu pihak dituding kapitalis sekaligus komunis itu salah. Sama dgn antum, misalnya, menuduh Aidit itu komunis sekaligus kapitalis. Mnrt Anda, rezim kita ini memang komunis dan kaputalis sekaligus?” Cuit Mahfud melalui akun Twitter pribadinya @mohmahfud.

BACA JUGA: Ferdinand Hutahaean Mundur dari Demokrat dan Dukung Pemerintahan Jokowi

Lebih lanjut, dia mengajak Hidayat untuk mendalami teori "prismatic society" sebagai referensi dan jawabannya.

“Kita setuju, ayo lawan kapitalisme dan komunisme krn keduanya tdk sesuai dgn Pancasila. Rakyat bagus kalau meributkan itu. Tp mana bisa orang dituduh komunis dan kapitalis sekaligus? Absurd itu. Makanya saya ngajak antum mendalami teori "prismatic society". Mungkin bs jd jawaban,” cuit Mahfud kemudian.

Adapun, teori Prismatic Society yang dicetuskan oleh Fred W. Riggs berbicara mengenai fenomena masyarakat transisi atau masyarakat prismatik dari sebelumnya agraris menuju industri. Sifat masyarakat negara sedang berkembang merupakan pangkal ketidak netralan birokrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Nyoblos di Pilkada Bantul, Haedar: Hal yang Mengganjal di Pemilu Harus Berakhir di Pilkada

Bantul
| Rabu, 27 November 2024, 11:47 WIB

Advertisement

alt

Merasakan Lumernya Cokelat dari Jogja

Wisata
| Senin, 25 November 2024, 08:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement