20 Orang Positif Covid-19 dari Klaster Rumah Makan Semarang
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG - Sebanyak 20 orang dilaporkanpositif Covid-19 dari klaster rumah makan di Krobokan, Semarang hingga 20 orang. Kasus ini menambah panjang jumlah penularan virus Covid-19.
Kepala DInas Kesehatan Kota Semarang M. Abdul Hakam membenarkan adanya klaster rumah makan, tetapi pihaknya tidak tahu menahu terkait nama rumah makan dan daftar nama positif yang tersebar dalam WhatsApp Grup (WAG) beberapa hari terakhir ini.
Advertisement
Baca juga: Antisipasi Dampak PSBB Jakarta, Ini Langkah Pemkab Sleman..
“Memang benar ada klaster rumah makan di daerah Krobokan. Sampai saat ini masih dalam penanganan dan penelusuran. Namun saya tegaskan bahwa informasi tempat makan beserta nama-nama yang tersebar di WAG seperti sekarang ini bukan resmi dari Dinkes," kata Abdul Hakam melalui siaran pers yang diterima Bisnis Sabtu (12/9/2020).
Abdul mengungkapkan bahwa nama pasien yang positif virus corona (Covid-19) masih dirahasiakan, kecuali untuk kepentingan penanganan medis. Dia mengatakan secara kode etik nama pasien dilindungi dan nama rumah makannya.
"Jika sampai tersebar, berarti ada oknum yang kurang bertanggung jawab, dan saya pastikan itu bukan dari orang Dinkes," tambahnya.
Dia menjelaskan kronologi penemuan klaster baru tersebut berawal dari salah seorang yang confirm covid-19 diketahui dari sistem info Covid.
Baca juga: DKI Jakarta Berlakukan PSBB Total 14 September Akan Lebih Diperketat?
Kemudian pihak Dinkes meneruskan info tersebut ke Puskesmas setempat untuk segera dilakukan tracing. Setelah melakukan pemeriksaan kontak erat pada keluarga pasien tersebut, petugas puskesmas juga melakukan pemeriksaan kepada kontak erat lainnya yang diketahui memiliki aktivitas di sebuah rumah makan.
“Sejumlah 30 kontak erat sudah kita swab. Hasilnya 20 konfirm positif. Saat ini 18 orang sudah ditangani pihak Dinkes di Rumah Isolasi Rumdin, dua orang lainnya dirawat di rumah sakit karena ada keluhan sesak nafas," ujarnya.
Beliau juga menghimbau kepada masyarakat untuk selektif menerima informasi, jangan mudah percaya jika tidak jelas sumbernya.
“Insyallah semua tertangani dengan baik oleh Dinkes. Jadi mohon masyarakat untuk tidak resah, dan sekali lagi bijak menerima informasi. Tetap jaga kesehatan, disiplin protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, rajin cuci tangan dan hindari kerumunan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Kejati DIY Ungkap Belum Ada Persiapan Khusus untuk Pemindahan Terpidana Mati Mary Jane
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Inggris Dukung Indonesia Tambah Kapal Tangkap Ikan
- Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza
- RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset
- Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
- KJRI Hamburg Jerman Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Koperasi Diminta Bergerak Ikut Bantu Pelaku UMKM dan Perangi Rentenir
- Pembangunan Kesehatan di Indonesia Berkembang, Hanya Saja Masih Menghadapi Kesenjangan dengan Negara Maju
Advertisement
Advertisement