Advertisement

Pandemi Jadi Momentum Mendesain Ulang Indonesia

MG Noviarizal Fernandez
Kamis, 10 September 2020 - 09:37 WIB
Bhekti Suryani
Pandemi Jadi Momentum Mendesain Ulang Indonesia Menristek/Badan Ristek dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Rapat tersebut membahas RKA K/L Tahun Anggaran 2021. ANTARA FOTO - Puspa Perwitasari

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk mendesain ulang pembangunan Indonesia bersendikan riset dan teknologi.

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto mengatakan bahwa sebelum pandemi, sejumlah lembaga internasional memprediksi Indonesia bakal menjadi salah satu kekuatan dunia pada 2030. Namun demikian, pandemi mengubah banyak hal secara drastis.

Advertisement

 “Bagi Persatuan Insinyur Indonesia, pandemi merupakan langkah awal untuk meredesain Indonesia. Kami, para insinyur memilih untuk melakukan refleksi dan reimagination, mengidentifikasi apa yang perlu dilakukan selama dan setelah pandemi,” katanya dalam peluncuran buku Redesigning Indonesia: An Engineer's View, Rabu (9/9/2020).

 Lanjutnya, dalam menyiapkan periode pascapandemi, PII merekomendasikan untuk melakukan transformasi digital, penguatan industri nasional untuk kemandirian, ketahanan nasional nir-militer, serta transformasi keinsinyuran. Kemandirian nasional, tuturnya, perlu diterapkan dalam melakukan transformasi digital. PII menilai sudah saatnya Indonesia membangun jaringan intranet mandiri. 

“Membangun jaringan intranet mandiri biayanya memang tidak ringan,” ungkapnya dalam webinar yang turut dihadiri Menriestek Bambang Bordjonegoro itu.

Kemandirian pangan juga, menurut Heru, perlu serius digarap pemerintah. Salah satu yang bisa dilakukan adalah membangun food estate. Pada kawasan itu nantinya lahan pertanian dan perkebunan terintegrasi dengan peternakan.

Tidak kalah penting, Indonesia mesti meningkatkan kemampuan melakukan deteksi dini dan menangkal serangan biologis. Maka dari itu, pemerintah dapat memberdayakan jejaring rumah sakit militer untuk fokus mengembangkan kedua kemampuan tersebut.

Untuk mewujudkan pemikiran-pemikiran tersebut, para insinyur mesti berperan besar dalam mewujudkan perubahan besar di Tanah Air.

 Heru menjelaskan, pandemi Covid-19 ini harus benar-benar bisa membuka mata dan pikiran masyarakat Indonesia lebar-lebar untuk menata ulang cara kita membangun bangsa dan negara ini. 

Dalam jangka pendek, masyarakat Indonesia harus bisa mempersiapkan diri untuk bisa bertahan. Sedangkan, untuk jangka panjang, Indonsia harus bisa bertumbuh lebih cepat untuk mengejar segala ketertinggalan dengan bangsa-bangsa lain.

“Ketangguhan dan kemandirian bangsa di dalam menghadapi segala bentuk tantangan jaman, ternyata harus banyak dikerjakan oleh manusia-manusia Indonesia yang berprofesi sebagai insinyur,” ucapnya.

Menristek Bambang Brodjonegoro mengatakan, inovasi dalam sektor teknologi informasi dan komunikasi menjadi prioritas. Teknologi informasi dan komunikasi mampu menjalankan less contact economy pada masa pandemi Covid-19 ini.

“Revolusi industri 4.0 sudah berlangsung sejak sebelum pandemi. Tapi pandemi mempercepat terjadinya revolusi industri dan teknologi digital bisa menjadi jawabannya,” katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024

Sleman
| Jum'at, 19 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement