Advertisement
Dipancing Kaesang Pengarep, Penipu Online Shop Ramai di Twitter. BTPN Angkat Bicara

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Jagat Twitter diramaikan dengan cuitan mengenai penipuan jual beli online yang menggunakan rekening Bank BTPN sebagai perantara pengiriman dana.
Hal itu bermula dari cuitan putra Presiden Joko Widodo Kaesang Pengarep lewat akunnya @kaesangp yang mencuit bahwa dirinya mendapat laporan akun jual beli online penipu. Kaesang pun membuktikan modus penipuan tersebut dengan melakukan transaksi pancingan pada akun jual beli online yang menjajakan produknya di Instagram.
Advertisement
Kaesang kemudian menggunggah tangkapan layar yang berisikan obrolannya dengan penipu tersebut di chatroom WhastApp. Selanjutnya, Kaesang mengirimkan sejumlah uang atas pembelian barang ke rekening BTPN penjual. Namun, penjual online tersebut mengatakan stok produk habis setelah bukti transfer dikirimkan.
Bahkan, akun WhatsApp Kaesang pun diblokir sehingga tidak dapat berkomunikasi lagi dengan penjual online tersebut.
Netizen pun ramai membicarakan modus penipuan tersebut. Penipuan jual beli online tersebut pun dikaitkan dengan penggunaan rekening Bank BTPN. Netizen mempertanyakan alasan penipuan yang rata-rata menggunakan rekening Bank BTPN.
Akun @ratanart06 misalnya, mencuit bahwa penipuan dengan menggunakan rekening BTPN tersebut berkaitan dengan proses pembuatan rekening BPTN Jenius atau BTPN Wow! yang mudah dan bisa dilakukan di luar bank. Namun, setelah banyaknya peretasan dan penipuan, pembuatan rekening Jenius pun saat ini harus dilakukan di Bank.
Akun @HestonPrasetya mengomentari postingan Kaesang degan mengatakan perlu adanya edukasi dalam belanja online. Sebelum melakukan pembelian, rekening penjual bisa diperiksa terlebih dahulu dengan melakukan cek nomor rekening di cekrekening.id sehingga dapat diketahui terdapat indikasi penipuan atau tidak. Pelaporan terkait penipuan yang menggunakan rekening Jenius juga bisa dilakukan dengan melaporkan langsung ke Bank BTPN.
Ketika dikonfirmasi terkait kasus penipuan perdagangan elektronik yang menggunakan rekening BTPN Jenius tersebut, Digital Banking Head Bank BTPN Irwan S. Tisnabudi meminta masyarakat melakukan validasi rekam jejak transaksi rekening tujuan melalui www.cekrekening.id.
Irwan mengatakan Jenius telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI melalui situs www.cekrekening.id sehingga masyarakat dapat memeriksa rekam jejak rekening bank tujuan sebelum melakukan transaksi online.
Apabila masyarakat mengalami atau menemukan oknum yang menyalahgunakan rekening Jenius, lanjutnya, dapat segera melaporkan melalui e-mail Jenius Help di [email protected] dengan menyertakan dokumen pendukung minimum seperti data diri pelapor, nomor handphone, data pelaku penipuan berupa nama lengkap dan nomor rekening, bukti percakapan, dan bukti transfer.
“Kami tidak menoleransi dan berkomitmen untuk menindak tegas setiap laporan yang diterima terkait penyalahgunaan rekening untuk melakukan penipuan termasuk transaksi online,” katanya kepada Bisnis, Selasa (8/9/2020).
Menurutnya, saat ini Jenius sudah menerapkan sistem keamanan berlapis untuk menjaga keamanan bertransaksi secara digital dengan menggunakan teknologi terkini.
BTPN juga secara rutin melakukan edukasi kepada pengguna dalam menjaga keamanan data-data seperti OTP, Password, PIN, dan berbagai data diri lainnya sehingga tidak dipergunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Jenius percaya bahwa keamanan bertransaksi digital merupakan tanggung jawab bersama antara penyedia layanan perbankan dan pengguna,” katanya.
Pengguna Jenius, lanjutnya, diharapkan berhati-hati terhadap tindakan untuk mendapatkan data-data pribadi melalui social engineering dan modus lainnya seperti phishing, smishing, dan vishing yang dilakukan dengan mengatasnamakan bank atau penyedia layanan keuangan lainnya.
BTPN pun mengaku telah melakukan edukasi ke pengguna mengenai keamanan data dan bertransaksi secara offline dan online melalui email, artikel online, media sosial, push notification, hingga beragam kegiatan bersama komunitas.
“Jenius percaya, gaya hidup digital perlu diimbangi dengan kesadaran akan keamanan dalam bertransaksi offline maupun online,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 80 Persen Lebih Warga Gaza Mengungsi Sejak Serangan Israel 7 Oktober
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
Advertisement

Uji Kelayakan Bus, Garasi PO di Sleman Didatangi Petugas, Begini Hasilnya
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Dua Ambulans di Jalur Gaza Ditembaki Pasukan Israel
- Presiden Jokowi Tunjuk Marthinus Hukom jadi Kepala BNN, Ini Profil Singkatnya
- Arus Lalu Lintas Cenderung Landai, Tak Ada Diskon Tarif Tol Saat Libur Nataru
- Ditjen Hubdat Gelar Mudik Gratis saat Libur Natal dan Tahun Baru, Begini Cara Daftarnya
- Besok, Polda Metro Jaya Kembali Panggil Tersangka Firli Bahuri
- Jokowi Tepis Tudingan Agus Rahardjo yang Mengaku Dimarahi dan Diminta Hentikan Kasus E-KTP
- Jokowi Perintahkan Mahfud MD Tangani Pengungsi Rohingya
Advertisement
Advertisement