Advertisement
Reshuffle Kabinet, Pakar Soroti Menteri Tak Bernyali
Presiden Jokowi ketika menggelar Ratas Laporan Gugus Tugas Covid-19, 30 Maret 2020. - Ist/YouTube Sekretariat Presiden
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ancaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju mendapat tanggapan dari Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi. Teddy menyoroti sosok menteri yang tidak memiliki nyali.
Teddy Gusnaidi mengungkit pernyataannya sebelum Kabinet Indonesia Maju terbentuk. Dia sempat mengingatkan Jokowi agar memilih menteri yang memiliki nyali, tidak hanya pintar.
Advertisement
Nah, Teddy Gusnaidi mendukung wacana reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Menurut dia, ini merupakan saat yang tepat bagi Jokowi untuk mengganti para menteri dengan orang bernyali di atas rata-rata.
"Saat ini waktu yang tepat untuk bapak mengganti para menteri dengan orang-orang yang punya nyali di atas rata-rata," cuit Teddy Gusnaidi seperti dikutip Suara.com dari akun jejaring sosial Twitter @TeddyGusnaidi, Senin (29/6/2020).
Menurut Teddy, nyali itu muncul karena seseorang memiliki perasaan dan kepedulian terhadap situasi dan kondisi sehingga memicu orang tersebut untuk segera bertindak.
"Nyali itu karakter, jadi mau dipaksa seperti apapun, menteri-menteri yang bernyali minus itu nggak akan punya tindakan nyata. Reshuffle segera pak! @jokowi," cuit Teddy Gusnaidi.
Ancaman Reshuffle
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo a.k.a Jokowi memperingatkan para menteri Kabinet Indonesia Maju yang masih bekerja biasa-biasa saja saat pandemi covid-19, untuk mengubah cara kerjanya.
"Perasaan ini harus sama. Kita harus mengerti ini. Jangan biasa-biasa saja, jangan linear, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali kita, saya lihat masih banyak kita yang menganggap ini normal," kata Presiden Jokowi dengan nada tinggi, saat menyampaikan arahan dalam sidang kabinet paripurna, di Istana Negara pada 18 Juni 2020.
Video arahan Presiden Jokowi tersebut baru dikeluarkan oleh Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden pada "channel" Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu.
Dalam arahan tersebut, Presiden Jokowi bahkan membuka opsi "reshuffle" menteri atau pembubaran lembaga yang masih bekerja biasa-biasa saja.
"Bisa saja, membubarkan lembaga, bisa saja 'reshuffle'. Sudah kepikiran ke mana-mana saya, entah buat perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, kalau bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Presiden Jokowi sambil mengangkat kedua tangannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPRP Serap Masukan Reformasi Kepolisian lewat Public Hearing di UGM
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- Produktivitas Naik, Nelayan Kulonprogo Terima Alat Modern
- Gemini Belum Gantikan Google Assistant, Ini Jadwal Barunya
- Pertama dalam Sejarah, VW Tutup Pabrik di Jerman
- Kuasai Semua Kategori, DIY Juara Umum Anggar Banyuwangi Open
- Diduga Klitih, Dua Remaja di Bantul Ditangkap Warga
- DPRD Sleman Dorong Perempuan Berdaya Lewat Seminar Hari Ibu
- Polres Kulonprogo Siapkan 3 Pospamyan Amankan Nataru
Advertisement
Advertisement



