Advertisement
Reshuffle Kabinet, Pakar Soroti Menteri Tak Bernyali

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ancaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju mendapat tanggapan dari Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi. Teddy menyoroti sosok menteri yang tidak memiliki nyali.
Teddy Gusnaidi mengungkit pernyataannya sebelum Kabinet Indonesia Maju terbentuk. Dia sempat mengingatkan Jokowi agar memilih menteri yang memiliki nyali, tidak hanya pintar.
Advertisement
Nah, Teddy Gusnaidi mendukung wacana reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Menurut dia, ini merupakan saat yang tepat bagi Jokowi untuk mengganti para menteri dengan orang bernyali di atas rata-rata.
"Saat ini waktu yang tepat untuk bapak mengganti para menteri dengan orang-orang yang punya nyali di atas rata-rata," cuit Teddy Gusnaidi seperti dikutip Suara.com dari akun jejaring sosial Twitter @TeddyGusnaidi, Senin (29/6/2020).
Menurut Teddy, nyali itu muncul karena seseorang memiliki perasaan dan kepedulian terhadap situasi dan kondisi sehingga memicu orang tersebut untuk segera bertindak.
"Nyali itu karakter, jadi mau dipaksa seperti apapun, menteri-menteri yang bernyali minus itu nggak akan punya tindakan nyata. Reshuffle segera pak! @jokowi," cuit Teddy Gusnaidi.
Ancaman Reshuffle
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo a.k.a Jokowi memperingatkan para menteri Kabinet Indonesia Maju yang masih bekerja biasa-biasa saja saat pandemi covid-19, untuk mengubah cara kerjanya.
"Perasaan ini harus sama. Kita harus mengerti ini. Jangan biasa-biasa saja, jangan linear, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali kita, saya lihat masih banyak kita yang menganggap ini normal," kata Presiden Jokowi dengan nada tinggi, saat menyampaikan arahan dalam sidang kabinet paripurna, di Istana Negara pada 18 Juni 2020.
Video arahan Presiden Jokowi tersebut baru dikeluarkan oleh Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden pada "channel" Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu.
Dalam arahan tersebut, Presiden Jokowi bahkan membuka opsi "reshuffle" menteri atau pembubaran lembaga yang masih bekerja biasa-biasa saja.
"Bisa saja, membubarkan lembaga, bisa saja 'reshuffle'. Sudah kepikiran ke mana-mana saya, entah buat perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, kalau bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Presiden Jokowi sambil mengangkat kedua tangannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Konflik Antarnegara Bisa Berdampak pada Harga Energi di Indonesia
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Ringan Selimuti Sejumlah Kota Besar Hari Ini Senin 30 Juni 2025
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
- Guru Ngaji di Jaksel Cabuli 10 Santri Perempuan, Begini Modusnya
- Satgas Pangan Panggil Produsen 212 Merek Beras Nakal Hari Ini
Advertisement
Advertisement