Advertisement
Piagam Kemendagri untuk Salatiga Direvisi Lantaran Keliru Tertulis Salahtiga

Advertisement
Harianjogja.com, SALATIGA – Kota Salatiga menjadi salah satu daerah yang menerima Penghargaan Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru, Senin (22/6/2020). Namun, penghargaan untuk kota yang ada di Jawa Tengah ini rupanya berbuah polemik.
Polemik itu berasal dari penulisan pada piagam penghargaan yang diterima Kota Salatiga. Dalam penulisan piagam dari Kemendagri itu, Kota Salatiga ditulis Kota Salahtiga.
Advertisement
Kesalahan itu pun menjadi pembahasan di media sosial. Sejumlah warganet menyangkan kesalahan penulisan Salatiga, di mana ada tambahan huruf H di tengah.
Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, mengaku awalnya tidak menyadari adanya kesalahan itu. Bahkan dirinya baru sadar setelah ramai dibicarakan di medsos.
Baca juga: Tak Seramai Tahun Lalu, Ini Dia Kegiatan selama Peh Cun
"Kesalahan itu hanya satu huruf, di huruf H. Tapi tentu artinya menjadi beda, dari Salatiga menjadi Salahtiga," jelas Yuliyanto, dikutip dari Semarangpos.com, jaringan Harianjogja.com Rabu (24/6/2020).
Yuliyanto mengatakan menempuh perjalanan darat ke Jakarta untuk menerima penghargaan itu. Namun, saat perjalanan pulang ke Salatiga, tepatnya di Cikampek dirinya dikasih tahu ajudan jika ada kesalahan penulisan itu.
Mengetahui ada kesalahan tersebut, dia langsung menghubungi panitia. "Ternyata panitia mengatakan jika piagam yang tidak salah ketik sudah ada. Namun, yang diserahkan justru yang salah ketik," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Apresiasi Kepala Daerah yang Mampu Tekan Kasus Covid-19
Akhirnya, panitia pun meminta maaf dan akan mengantar piagam yang benar ke Salatiga atau bisa diambil ke Jakarta.
"Akhirnya disepakati piagam yang benar, yang tertulis Salatiga diantar ke Salatiga Selasa [23/6/2020] kemarin. Kebetulan ada panitia yang juga warga Salatiga," paparnya.
Dari akun instagram @humassetdakotasalatiga, foto penyerahan piagam itu diunggah dua kali. Foto pertama diunggah pada Senin (22/6/2020). Sehari kemudian, diunggah foto kedua yang berbeda, yakni penyerahan piagam yang sudah direvisi.
Dalam foto ini disebutkan Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah Kemendagri, Matheos Tan memberikan piagam penghargaan yang telah direvisi kepada Kota Salatiga sebagai Daerah Favorit Dalam Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru Produktif Dan Aman Covid-19. Piagam secara pribadi diterima Wali Kota Salatiga Yuliyanto di Rumah Dinas Wali Kota, Selasa (23/06/2020).
Dalam ajang yang digelar Kemendagri itu, Salatiga meraih penghargaan sebagai kota favorit. Menurut Yuliyanto, penghargaan itu tak terlepas dari keberhasilan Salatiga dalam menata pasar pada masa pandemi Covid-19.
"Pedagang di Pasar Pagi Salatiga ditata dengan penerapan pembatasan jarak. Jarak antarpedagang kita berikan minimal 1 meter. Selain itu, pedagang dan pembeli yang hadir juga wajib mengenakan masker," ujar Yuliyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Iduladha, 80 Ribu Warga Palestina Salat Id di Masjid Al-Aqsa di Tengah Pembatasan oleh Israel
- Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Tahanan Kasus Pencabulan Anak Tewas di Sel Tahanan Polresta Denpasar
- Empat Perusahaan Tambang Nikel Ini Diawasi Karena Diduga Merusak Lingkungan Raja Ampat
- Rentetan Kejadian yang Membuat Donald Trump Murka dan Ancam Putus Kontrak dengan Perusahaan Elon Musk
- Jadwal Layanan Operasional BCA Selama Libur Iduladha 2025
Advertisement

13 Ribu Hewan Kurban Disembelih di Bantul, 285 Berpenyakit Cacing Hati
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Gunung Raung di Bondowoso Jawa Timur Erupsi, Status Level II
- Malam Ini Takbiran Iduladha, Ini Bacaannya Lengkap Bahasa Arab dan Indonesia
- Kasus Pemerasan Tenaga Kerja Asing, Staf Ahli Kementerian Tenaga Kerja Terima Rp18 Miliar
- Diawasi Ketat, Pusat Data Nasional Dipastikan Bakal Dibangun hingga Beroperasi
- Petugas Damkar Evakuasi Korban KDRT di Semarang yang Dikunci Selama 2 Jam
- Daftar Nama 8 Tersangka Kasus Pemerasan Tenaga Kerja Asing di Lingkungan Kemenaker
- Kejagung: Ada lima Vendor dalam Kasus Pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek
Advertisement
Advertisement