Advertisement
Uji Medis Penggunaan Obat Malaria Klorokuin untuk Pasien Covid-19 di Indonesia Dihentikan Sementara

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Indonesia akhirnya menghentikan sementara uji medis penggunaan obat malaria klorokuin pada pasien Covi-19.
Indonesia mengikuti keputusan Badan PBB untuk Kesehatan Dunia (WHO), melalui inisiatif bersama sejumlah negara untuk menangguhkan uji medis (solidarity trial) penggunaan hidroksiklorokuin (hydroxychloroquine) dalam pengobatan COVID-19.
Advertisement
“Indonesia adalah bagian dari penerapan solidarity trial, karena itu Indonesia ikuti instruksi WHO untuk klorokuin,” kata Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers melalui telekonferensi di Jakarta, Kamis (28/5/2020).
Wiku menjelaskan WHO memang telah mengumumkan mengenai penangguhan sementara (temporarily suspended) penggunaan hidroksiklorokuin dalam solidarity trial tersebut. Dalam dua pekan, kata Wiku, WHO akan memberikan hasil penilaian final mengenai penggunaan obat malaria tersebut untuk penanganan COVID-19.
Adapun Solidarity Trial merupakan inisiasi WHO yang melibatkan lebih dari 30 negara di dunia untuk melakukan riset dan uji klinis bersama, untuk menemukan obat dan terapi dalam penanganan pasien COVID-19.
Dikonfirmasi lebih lanjut setelah konferensi pers, Wiku menjelaskan penghentian sementara hidroksiklorokuin untuk lingkup uji coba medis.
“Untuk trial, WHO menghentikan. Kalau bukan untuk trial, kami belum mengetahui,” ujar dia.
Adapun inisiasi bersama uji medis (solidarity trial) memaparkan perbandingan antara penanganan standar dengan penanganan yang menggunakan empat jenis obat yang sedang diuji coba, yaitu remdesivir, liponavir/ritonavir, liponavir/ritonavir dikombinasikan dengan interferon beta 1-a, dan klorokuin.
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, WHO telah menghentikan sementara pengujian obat malaria hidroksiklorokuin pada pasien virus COVID-19 lantaran masalah keamanan.
"Eksekutif telah menghentikan sementara penggunaan hydroxychloroquine dalam uji coba sementara, seiring peninjauan keselamatan oleh dewan pemantauan keamanan data," ujar Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dilaporkan Reuters, Selasa (26/5/2020).*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement