Advertisement
Trump Setop Dana untuk WHO karena Dianggap Gagal dalam Tugasnya
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom menyalami Presiden China Xi Jinping di Great Hall of the People di Beijing, China, Selasa (28/1/2020), dalam kunjungannya ke negara itu berkenaan dengan penanganan wabah COVID-19./Antara - Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Di tengah masa pandemi Corona, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengambil tindakan mengejutkan. Ia mengatakan telah menginstruksikan pemerintahannya agar sementara waktu menghentikan pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Langkah ini diambil oleh Trump karena memandang badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut gagal untuk berbagi informasi tentang pandemi Covid-19.
Advertisement
“WHO gagal dalam tugas dasarnya dan harus dimintai pertanggungjawaban,” tegas Trump dalam suatu konferensi pers di Gedung Putih pada Selasa (14/4/2020) waktu setempat, seperti dilansir dari Bloomberg.
"Wabah itu bisa saja dibendung pada sumbernya dengan angka kematian yang sangat sedikit. Begitu banyak kematian yang disebabkan oleh kesalahan-kesalahan mereka,” tambahnya.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, seakan telah menjadi duri di antara sejumlah pendukung Trump.
Mereka berusaha menyalahkan pandemi ini pada organisasi tersebut seiring dengan meningkatnya pengawasan terhadap tindakan yang diambil Trump. Sementara itu, dukungan publik atas penanganan pemerintahan Trump terhadap krisis ini telah menurun.
Mereka juga menuduh WHO dan Tedros, khususnya, bersikap terlalu akomodatif ke Beijing dan gagal memperingatkan dunia tentang ancaman dari virus yang pertama kali muncul di kota Wuhan, China, ini.
Sejak itu, Amerika Serikat telah menjadi pusat penyebaran global untuk virus corona, dengan lebih dari 582.000 kasus yang dilaporkan dan lebih dari 23.000 korban jiwa.
AS diketahui telah menyumbang sekitar US$893 juta untuk operasi WHO selama siklus pendanaan saat ini yang berlangsung dua tahun. Di sisi lain, China telah mengalirkan sekitar US$86 juta selama periode yang sama. Meski demikian, tidak jelas kapan penghentian pendanaan yang dimaksud oleh Trump akan diberlakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pameran Salam dan Bahagia Satukan Seniman Lintas Generasi di Jogja
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo Senin 22 Desember 2025
- Jadwal SIM Keliling Polda DIY Senin 22 Desember 2025
- Barcelona Tekuk Villarreal 2-0, Unggul 4 Poin dari Real Madrid
- Bus KSPN Malioboro-Pantai Baron Beroperasi Lagi, Tarif Rp26.000
- MU Kalah dari Aston Villa, Tertahan di Peringkat Tujuh
- Bus DAMRI Bandara YIA-Jogja Kembali Normal, Tarif Rp80.000
- SIM Keliling Kulonprogo Hadir Pagi dan Malam Hari
Advertisement
Advertisement



