Advertisement
Arab Saudi Setop Umrah, Wapres Ma’ruf: Kami Tidak Bisa Intervensi
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan keterangan pers kepada awak media di kantornya, Jumat (28/2/2020). - Bisnis/Nindya Aldila
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Arab Saudi menghentikan masuknya jemaah umrah dari sejumlah negara untuk menghindari wabah virus corona Covid-19. Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengaku tidak dapat mengintervensi kebijakan Arab Saudi terkait dengan penghentian penerimaan jamaah umrah dari seluruh negara.
Dia mengatakan, kendati Indonesia belum mencatatkan kasus corona, kebijakan Saudi untuk menghentikan kedatangan jemaah umrah merupakan keputusan yang harus dihormati. Hingga saat ini, belum ada kemungkinan bahwa Indonesia dikecualikan dari kebijakan tersebut.
Advertisement
“Tentu [Kedutaan Besar RI] mengusahakan, tetapi seluruhnya itu pada kedaulatan Saudi dan [kami] tidak akan mengintervensi,” ujarnya, Jumat (28/2/2020).
Dia juga menanggapi soal besarnya potensi kerugian yang dialami biro perjalanan umrah dalam negeri yang harus membatalkan perjalanannya.
“Ya ini karena kebijakan dari negara lain, harus kita hormati. Tentu dampaknya terhadap pengusaha, biro perjalanan. Bahkan, ada negara yang [perekonomiannya] surplus sekarang minus. Itu karena pengaruh virus corona,” tuturnya.
Berdasarkan paparan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada November 2019, jemaah umrah dari Indonesia menjadi kedua terbesar di dunia pada 2019 dengan jumlah sebanyak 946.962 orang.
Adapun, urutan pertama diduduki oleh Pakistan yakni sebanyak 1,39 juta orang. Urutan ketiga dicatatkan oleh India (643.563), Mesir (535.861), dan Algeria (356.707).
Sementara untuk ibadah haji, jumlah jemaah Indonesia menjadi yang terbesar dengan jumlah 221.000 pada 2019, diikuti dengan Pakistan (179.210), India (170.000), Bangladesh (127.198), dan Mesir (108.000).
Hingga 2030, Arab Saudi menargetkan jumlah jamaah haji dan umrah dapat mencapai 30 juta jemaah.
Dia mengatakan pihak KBRI terus melakukan negosiasi dengan pemerintah Arab Saudi. Dia menegaskan bahwa jemaah umrah yang sudah tiba di Tanah Suci dapat menyelesaikan ibadahnya.
“Juga mereka tentu ingin menjaga negaranya agar tidak terpapar. Salah satunya dengan cara menutup akses dari luar, termasuk umrah. Dan kita hormati keputusan itu,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Nataru 2026, DLHK DIY Imbau Kurangi Sampah dari Sumbernya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- PKS Bantul Intensifkan Rekrutmen Kader Muda Jelang 2029
- Lengkap, ini Jalur Trans Jogja Melewati Sleman dan Bantul
- Top Ten News Harianjogja.com Senin 15 Desember 2025
- Harga Emas UBS dan Galeri24 Stabil Hari Ini, 15 Desember
- Real Madrid Taklukkan Alaves 2-1, Kembali ke Jalur Kemenangan di Liga
- John Cena Pensiun Usai Kalah dari Gunther di WWE
- Pelatihan Pabrik Saemaul Undong 2025 Tunjukkan Relevansi Nilai Saemaul
Advertisement
Advertisement




