Advertisement

DPR RI: Isolasi WNI Asal Wuhan Sebaiknya di Kapal Perang

Newswire
Minggu, 02 Februari 2020 - 20:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
DPR RI: Isolasi WNI Asal Wuhan Sebaiknya di Kapal Perang Penumpang tiba di LAX dari Shanghai, China, setelah adanya kasus positif coronavirus diumumkan di pinggiran Orange County, Los Angeles, California, AS, 26 Januari 2020. - REUTERS - Ringo Chiu

Advertisement

Harianjogja.com, TANJUNGPINANG - Anggota DPR RI asal Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad menyampaikan Warga Negara Indonesia asal Wuhan sebaiknya diisolasi di kapal perang untuk mencegah dampak negatif akibat penolakan warga di Natuna.

"Karantina atau isolasi di kapal perang milik TNI AL akan lebih baik. Cukup disiapkan bahan makanan yang memadai dan perlengkapan kesehatan di dalam kapal," ujarnya kepada Antara di Tanjungpinang, Minggu (2/2/2020).

Advertisement

Ansar yang juga Sekretaris Fraksi Golkar pada Kelompok Kerja Komisi V DPR itu mengatakan kebijakan yang tidak tersosialisasi secara maksimal menyebabkan Pemkab Natuna dan masyarakat menolak WNI dari Wuhan dikarantina di daerah tersebut. Kondisi itu, menurut dia wajar lantaran warga khawatir terjangkit virus corona.

Kekhawatiran warga juga dinilai wajar karena pemahaman warga terhadap virus corona tidak sama, meski Kementerian Kesehatan menjamin WNI di Wuhan dalam kondisi sehat ketika dievakuasi.

"Informasi di media sosial dan media massa yang deras terkait virus corona menimbulkan rasa takut. Apalagi tidak disertai sosialisasi yang masif kepada tokoh masyarakat dan pemda sebelum kebijakan karantina di Natuna itu diberlakukan," katanya.

Ansar yang juga Ketua DPD Partai Kepri mengatakan demonstrasi berhari-hari yang dilakukan warga di Natuna sebagai puncak kekesalan warga akibat kebijakan pemerintah pusat yang tidak populer. Masyarakat Natuna bukan anti terhadap WNI di Wuhan yang dievakuasi ke Indonesia, melainkan mereka tidak ingin virus mematikan itu masuk ke daerah tersebut.

Permasalahan ini bermula dari kebijakan yang berpotensi menimbulkan penolakan, namun mengabaikannya.

Ansar mengingatkan pemerintah pusat, khususnya Kemenkes untuk tidak mengabaikan aspirasi daerah. Apalagi Natuna merupakan daerah perbatasan yang strategis.

"Kalau Kemenkes sudah bisa menjamin, semestinya tidak perlu khawatir yang berlebihan. Namun, persoalannya, ini (kebijakan) tidak disosialisasikan lebih awal," ujarnya.

Jalan tengah yang dapat diambil pemerintah yakni menyediakan tempat khusus untuk isolasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan, seperti diisolasi di kapal tanker.

Kebijakan ini perlu dipertimbangan untuk mencegah dampak lanjutan dari kebijakan yang telah dilaksanakan di Natuna.

"Masih ada waktu pemerintah agar mengambil kebijakan yang lebih baik," ucapnya.

Ansar mengimbau warga Natuna untuk tidak melakukan tindakan anarkis dalam menyampaikan aspirasi. Ia juga mengimbau aparat TNI untuk tidak mengambil tindakan represif terhadap para pendemo.

"Sama-sama harus menahan diri, jangan sampai ada korban," katanya mengimbau.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement