Advertisement
Sosiolog Jelaskan Penyebab Masyarakat Percaya Kerajaan Palsu
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kemunculannya kerajaan- kerajaan fiktif yang dapat menyita perhatian masyakat akhir-akhir ini bisa dipercaya masyarakat karena banyak sebab, salah satunya karena adanya ketidakpuasan pada sistem demokrasi di Indonesia. Hal tersebut disampaikan sosiolog Musni Umar.
“Boleh jadi di dalam kehidupan masa kerajaan dipikir tidak seperti sekarang. Ada kejujuran, ada keterbukaan, dan tidak ada politik melahalkan segala cara dengan menggunakan uang,” katanya kepada Okezone, Jumat (31/1/2020).
Advertisement
Menurut Musni yang juga seorang Rektor di Universitas Ibnu Khaldun ini, selain kritikan masyarakat terhadap sistem demokrasi yang tidak dapat menjawab persoalannya, kemunculan kerajaan ini juga bermotif ekonomi, sehingga para pendiri kerajaan palsu ini dapat merauk keuntungan dari masyarakat yang merindukan sebuah sistem yang dianggap lebih baik dari pemerintah yang sah saat ini.
“Jadi pemicunya adanya ketidakpuasan dari keadaan seperti ini, tidak terlepas masalah-masalah sosial ekonomi yang tidak membaik. Nilai demokrasi tidak bisa menghadirkan suatu keadaan yang lebih baik,” ungkapnya.
Musni mengatakan para raja palsu itu memberikan iming-iming kepada masyrakat. Rayuan itu pun membuat masyarakat yang sudah merasa bosan dengan keadaan yang dialaminya, maka tawaran tersebut dengan mudah menipunya.
“Tentu para pendiri kerajaan itu motifnya ekonomi, kan mereka melihat bahwa masyarakat itu kalau kita munculkan kerajaan akan mendapatkan apresiasi. Otomatis mereka rela mengeluarkan sebagian hartanya, karena merasa lebih menjanjikan lebih baik hidup. Padahal janji itu hanya isapan jempol belaka,” tuturnya.
Untuk diketahui, Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire runtuh dan para pendirinya ditangkap polisi karena telah melakukan penipuan terhadap para pengikutnya dengan cara meminta iuran bulanan.
Setelah dua kerajaan abal-abal itu resmi dipolisikan, kini muncul kembali kerajaan yang bernama Kerajaan King Of The King. Kerajaan ini mengklaim memiliki aset yang dapat melunasi utang Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement