Advertisement
Fahri Hamzah: Kalah Menang Gibran di Pilkada Solo, Reputasi Jokowi Akan Rusak
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO--Majunya anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, di Pilkada Solo banyak menuai kritik.
Politikus Fahri Hamzah menyoroti keputusan putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, maju dalam Pilkada Solo 2020. Menurut Fahri, langkah Gibran itu dianggap merusak reputasi bapaknya.
Advertisement
Seperti diketahui, Gibran mendaftar sebagai bakal calon (balon) wali kota Solo dari PDI Perjuangan. Gibran mendaftar di Kantor DPD PDIP Jateng atau yang kondang dengan sebutan Panti Marhaen, Kota Semarang, Jateng, Kamis (12/12/2019).
Keputusan Gibran itu menuai pro dan kontra. Tak sedikit yang menganggap Gibran sebagai anak kemarin di dunia politik. Namun, pria 32 tahun itu juga mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak.
Terkait hal ini, Fahri Hamzah pun ikut bersuara. Menurutnya, langkah Gibran itu akan merusak reputasi Jokowi. Hal itu disampaikan Fahri lewat akun Twitter pribadinya, @Fahrihamzah, Selasa (17/12/2019).
"Sebaiknya Gibran maju paling cepat setelah 2024. Kalah atau menang di Solo akan merusak reputasi bapaknya. Padahal harusnya reputasi Presiden berakhir moncer pada periode akhir," kicau politikus 48 tahun ini.
Cuitan Fahri ini sebenarnya untuk menanggapi hasil survei elektabilitas Gibran. Dalam Survei Median, Gibran masih kalah dengan calon Wali Kota Solo lainnya, Achmad Purnomo. Purnomo sendiri saat ini menjabat Wakil Wali Kota Solo.
Cuitan Fahri Hamzah ini sendiri mendapat beragam komentar. Salah satunya adalah pengguna akun @Tedyaba. "Dlm pikirannya, ini momentum terbaik, krn bpknya masih jadi Presiden. Soal nanti gimana2, soal lain."
"Maju terus Mas Gibran! Jangan takut!! Mumpung gorongĀ² belum ditutup kesempatan menang pasti ada," kicau pengguna akun @AiraAfniAmalia.
Kicauan Fahri juga mendapat komentar dari politikus Gerindra Fadli Zon. "Di zaman Orde Baru saja, Pak Harto tak pernah izinkan anaknya ikut pilkada walau mekanismenya beda. Kalau namanya bukan 'politik dinasti' ya 'politik aji mumpung'. Tidak sehat bagi demokrasi."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dalam Enam Hari, Sulawesi Utara Diguncang 81 Gempa Bumi
- Barbados Mengumumkan Mengakui Palestina Sebagai Sebuah Negara
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Arab Saudi Rilis Aturan Baru Visa Umrah 2024, Simak Informasi Lengkapnya
- Pemerintah dan DPR Didesak Segera Mengesahkan RUU Perampasan Aset
- Detik-detik Pasutri Terseret Banjir Lahar Hujan Semeru, Jembatan Ambrol saat Dilintasi
- Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
- TNI Tembak 2 Anggota OPM di Nduga, Sita Pistol hingga Anak Panah di Tempat Persembunyian
- Pelajar SMA Negeri 1 Cisaat Sukabumi Meninggal saat Seleksi Paskibra
- Lowongan Kerja: Kementerian PUPR Akan Buka 6.300 Formasi CPNS dan 19.900 PPPK, Ini Rinciannya
Advertisement
Advertisement