Advertisement
Insiden Penusukan Wiranto, Ma'ruf Amin: Saya Prihatin

Advertisement
Harianjogja.com, NTB - Insiden penusukan yang dialami Menko Polhukam, Wiranto di Pandeglang, Banten membuat Wakil Presiden terpilih KH. Ma'ruf Amin mengaku prihatin atas peristiwa tersebut.
"Saya betul-betul prihatin, kok ada masyarakat yang sampai hati melakukan penusukan seperti itu," ujarnya di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (12/10/2019).
Advertisement
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tersebut, mengatakan akan menjenguk Menko Polhukam Wiranto seusai menuntaskan pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V MUI di Lombok, NTB.
"Begitu saya pulang pasti langsung jenguk Wiranto," katanya.
BACA JUGA
Kehadiran Wakil Presiden terpilih, KH. Ma'ruf Amin di Lombok dalam rangka menghadiri sekaligus membuka kegiatan Rakernas ke V MUI yang berlangsung selama empat hari dimulai dari tanggal 10-13 Oktober 2019.
Selain menghadiri Rakernas MUI, KH. Ma'ruf Amin juga membuka kegiatan Konfrensi Internasional Pariwisata Halal dan acara tasyakuran dan silaturahmi lintas agama yang dirangkai peletakan batu pertama pembangunan Kantor PWNU NTB di Universitas NU NTB di Jalan Pendidikan, Kota Mataram.
KH. Ma'ruf Amin mendorong seluruh elemen bangsa ikut terlibat mencegah berkembangnya paham radikal di Indonesia.
"Paham radikalisme masih berkembang di Indonesia. Karena itu perlu adanya upaya melakukan deradikalisasi paham-paham radikal, supaya tidak berkembang," ucapnya.
Amin menegaskan, peristiwa penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto yang terjadi beberapa waktu lalu di Banten. Menurutnya, adalah bukti nyata berkembangnya paham radikal di tengah masyarakat karena disebabkan adanya pemahaman agama yang keliru dan menyimpang, sehingga pelakunya nekat melakukan penyerangan seperti itu.
"Paham radikalisme dan terorisme harus dilawan dengan upaya-upaya dan usaha-usaha derakalisasi dan itu harus menjadi tugas pusat dan daerah, untuk itu diperlukan sinergitas seluruh pihak," ucap Ketua MUI itu.
Lebih lanjut, Amin mencontohkan NTB dinilainya salah satu provinsi yang berhasil mencegah masuknya paham-paham radikal. Hal ini tidak lepas dari sinergitas seluruh pihak tidak hanya pemerintah baik pusat dan daerah.
"NTB menjadi salah satu daerah yang berhasil menangkal gerakan-gerakan radikalisme," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ledakan di Cengkareng, Mabes Polri Terjunkan Tim Puslabfor
- Wakil Kepala BGN Ingatkan Program MBG Jangan Berorientasi Bisnis
- Cuaca di Sebagian Besar Wilayah Indonesia Hari Ini Hujan Ringan
- Pemerintah Bakal Bangun Enam Pusat Perawatan Pesawat Udara Terpadu
- 2.039 Kios Lakukan Kecurangan Penjualan Pupuk, Begini Respons Mentan
Advertisement

Driver Ojek Online di Bantul Diduga Diserang dengan Celurit
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Tingkatkan Kesadaran Tata Ruang Lewat Penataan Reklame dan Lomba
- Konsumsi Ikan di Gunungkidul Masih Jauh dari Rata-rata Nasional
- Kampus Tekankan Integrasi Data dan Peran Aktif Pemda di Raperda Riset
- Kebakaran Rumah di Jakarta Utara Pagi Ini, 4 Orang Meninggal Dunia
- Harga Emas Antam, UBS dan Galeri24 Kembali Melejit Hari Ini
- KPK Periksa Ketua Kadin Solo sebagai Saksi Kasus Korupsi DJKA Kemenhub
- Polresta Solo Tangkap 75 Tersangka Penyalahgunaan Narkoba
Advertisement
Advertisement