Advertisement
Fasilitas Pendidikan Masih Jadi Kendala PTS
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kelengkapan fasilitas pendidikan masih menjadi kendala sejumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Akibatnya banyak perguruan tinggi yang belum mampu memperoleh akreditasi A atau B yang didominasi oleh PTS. Hal itu disampaikan Rektor IST Akprind Amir Hamzah dalam peresmian penggunaan gedung baru sayap barat yang berlokasi di Kampus Bimasakti, Pengok, Gondokusuman, Kota Jogja Kamis (26/9/2019) lalu.
Rektor IST Akprind Amir Hamzah menjelaskan banyaknya perguruan tinggi di Indonesia yang belum terakreditasi A atau B disebabkan karena 91% didominasi swasta, hanya 9% saja perguruan tinggi negeri. Dengan demikian sebanyak 60% mahasiswa Indonesia adalah mahasiswa PTS dan sisanya berkuliah di PTN. Jumlah total perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 4.600 sesuai data forlap dikti. Dari jumlah itu baru 2.291 atau sekitar 49% yang terakreditasi, sebanyak 96 terakreditasi A, 887 terakreditasi B dan sisanya terakreditasi C. Kelengkapan fasilitas dan sumber daya manusia menjadi syarat mutlak dalam setiap akreditasi.
Advertisement
“Kita semua tentu memahami, kelemahan perguruan tinggi swasta [PTS] adalah masalah pendanaan, sarana prasarana pendidikan dan sumber daya manusia,” terangnya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Minggu (29/9/2019).
Meski demikian, pihaknya berupaya menambah fasilitas dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas lulusan, salah satunya pembangunan gedung. Pada 2016 pihaknya membangun asrama mahasiswa, 2017 mengembangkan gedung laboratorium di Kotabaru. Kemudian 2018 mulai membangun gedung sayap barat kampus bimasakti hingga saat ini bisa dioperasikan di September 2019.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bidang Sosial dan Kemasyarakatan Tri Mulyono menyatakan gedung perkuliahan sebagai tempat bertemunya mahasiswa untuk belajar mengajar menjadi modal dasar terlaksananya pendidikan perguruan tinggi. Oleh karena itu peningkatan sarana prasarana tersebut mutlak harus dilakukan agar proses perkuliahan bisa berjalan.
“Dengan selesainya pembangunan gedung Kampus Bima Sakti ini bisa menjawab keinginan masyarakat yang ingin kuliah di Akprind, yang menuntut perbaikan sarana, kiranya gedung ini akan dapat menampung banyak mahasiswa,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Kejagung Tetapkan Harvey Moeis Suami Artis Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi Timah
- Prabowo Akan Pasang Foto SBY di Istana Presiden Baru
- AHY Sebut Prabowo Minta Demokrat Siapkan Kader Terbaik untuk Duduk di Kabinet
- BMKG Prediksi Cuaca Kota Besar di Indonesia Cenderung Kondusif
- Korlantas Siapkan Rekayasa Antisipasi 70 Juta Kendaraan Mudik Lebaran 2024
- Jembatan di Baltimore AS Ambruk Ditabrak Kapal, Enam Orang Hilang, Kemenlu RI Pastikan Tidak Ada Korban WNI
- Berikan Diskon Tambah Daya di Bulan Ramadan, PLN Dorong Petumbuhan Ekonomi
Advertisement
Advertisement