Advertisement
Wiranto Tak Menampik Alasan Politik Bisa Jadi Penyebab Karhutla di Palangkaraya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Salah satu pemincu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Palangkaraya menurut pemerintah ditengarai adanya motif persaingan politik.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM Wiranto hari ini Jumat (13/9/2019) menggelar rapat koordinasi dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, serta perwakilan TNI dan Polri untuk membahas penanganannya, mengingat asap yang ditimbulkan dari Karhutla sudah sangat menganggu.
Advertisement
Wiranto menyebut, puncak kekeringan masih berlangsung pada September ini, rasio titik api yang muncul harus diwaspadai.
Dari laporan yang didapat, titik api pada bulan yang sama pada tahun ini dibanding tahun lalu terbilang meningkat. Proses fase kebakaran hutan bukan disebabkan alam tapi karena ulah manusia.
Dari hasil peninjauannya di lokasi Karhutla beberapa waktu lalu, 99% merupakan ulah manusia. Selain kebiasaan masyarakat adat yang membakaran hutan dan lahan jelang musim hujan untuk bercocok tanam dan korporasi yang nakal, muncul modus operansi baru yakni pembakaran hutan karena politik seperti di Palangkaraya.
"Karena ada saingan politik dalam pilkada, ada juga. Itu juga saya minta tegas tangkap saja hukum seberat-beratnya karena itu jelas rugikan kepentingan umum," ungkap Wiranto di kantornya, Jumat (13/9/2019).
Kualitas udara di Pekanbaru dan Palangkaraya terbilang buruk hari ini, Jumat (13/9/2019), akibat asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Berdasarkan pantauan dari laman AirVisual.com hari ini, kualitas udara di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menjelang sore berada di angka 228 atau dikatakan sangat tidak sehat berdasarkan AQI atau indeks kualitas udara. Sementara di Pekanbaru mencapai angka 596 atau dikategorikan berbahaya.
Hasil pemantauan 24 jam terakhir dari satelit Aqua, Terra, SNNP pada katalog modis LAPAN, Jumat, 13 September 2019 pukul 07.10 WIB, ada 4 titik panas dalam intensitas sedang dan 2 titik panas intensitas tinggi di Riau.
Sedangkan di Kalimantan Tengah, ada 1.130 titik api dengan intensitas sedang dan 854 titik api intensitas tinggi. Dalam skala nasional, total 5.071 titik api terpantau hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Karena Dituding Merampok Rumah
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
Advertisement

Pemkab Bantul Distribusikan Alat dan Mesin Tani untuk Tingkatkan Produksi Pangan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Fakta Uang Tunai Rp2,8 Milliar dan Pistol Baretta di Rumah Topan Ginting, Anak Buah Bobby Nasution
- Tenggelam di Selat Bali, Ini Daftar Penumpang Kapal Tunu Pratama Jaya
- Hasil Kunjungan Presiden Prabowo: Indonesia dan Arab Saudi Sepakati Investasi Senilai Rp437 Triliun
- Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah Saat Kunjungan ke Arab Saudi, Cium Hajar Aswad
- KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali: 4 Penumpang DItemukan Meninggal Dunia, 38 Orang Hilang
- Sri Mulyani Umumkan Panitia Seleksi Calon Ketua dan Anggota Lembaga Penjamin Simpanan
- 3 Penumpang dan 1 Kru KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Selamat
Advertisement
Advertisement