Advertisement
Diusulkan Jadi Menag, Rektor UIN Jogja: Hari Gini Mau Lobi Politik, Apa Tidak Jebol Kantong
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof.Yudian Wahyudi saat diwawancara awak media. - Harian Jogja/Uli Febriarni.
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Tinggi akan usulkan dua nama pimpinan Universitas Islam Negeri (UIN) sebagai calon menteri agama (Menag) Republik Indonesia ke Presiden Joko Widodo. Dua nama tersebut yaitu Rektor UIN Sunan Kalijaga Jogja (Prof.Yudian Wahyudi) dan Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten (Prof.Fauzul Iman).
Saat dimintai konfirmasi Rektor UIN Sunan Kalijaga Jogja, Prof.Yudian Wahyudi membenarkan informasi tersebut. Ia mengatakan, keputusan itu dinyatakan pada 29 Juli 2019 dan dikuatkan kembali dalam forum Senin (5/8/2019). Yudian tidak mengetahui secara persis alasan atau pertimbangan yang menjadikan dua nama tadi laik diusulkan menjadi calon Menag dari kalangan akademisi PTKIN.
Advertisement
"Ada voting. Mungkin rekam jejak masing-masing yang dianggap bisa mewakili teman-teman rektor semuanya," ujarnya, ditemui usai mewisuda 1.128 lulusan, dalam acara Wisuda Sarjana, Magister dan Doktor Periode IV TA 2018/2019, di Gedung Prof.Amin Abdullah, Rabu (7/8/2019).
Ia berharap, satu di antara dua nama yang diusulkan ini bisa diterima oleh presiden. Mengingat, saat ini presiden sedang mencari orang profesional. Yudian memastikan, orang-orang tadi bukan berasal dari partai. Atau berasal dari berbagai latar belakang, termasuk kaum pengusaha dan lainnya.
BACA JUGA
"Kalau bicara Kemenag, rektor inilah orang yang profesional, kira-kira begitu. Sekarang mau ditanya apa, gelar sudah jelas, pengalaman memimpin ada," ujarnya.
Ia mengatakan dari Forum PTKIN berharap, Menag juga berasal dari Kementrian Agama juga, serta sudah pernah menjabat secara otorita keilmuan. Sehingga dinilai mengerti dinamika dan seluk-beluk dalam Kemenag. Yudian menyatakan, PTKIN punya tawaran moral voice, yang itu dikatakan oleh siapapun. Ia menegaskan, forum PTKIN yang juga bagian dari Kemenag tidak mau dipimpin orang partai.
"Kami muak dipimpin orang partai, anda tahu kan kasus hari ini, yang sedang melilit menteri agama, jual beli jabatan dan lainnya," ucapnya.
Ia menambahkan, tidak ingin melakukan lobi politik baik itu dengan parpol maupun pihak lainnya, misalnya ormas keagamaan tertentu. Kecuali mengantarkan surat resmi pengusulan nama, dijadwalkan dilakukan pada Kamis (8/8/2019). Dilanjutkan audiensi atau menemui presiden. Kalau dimungkinkan, langkah mereka cukup sampai di situ. Ia sepakat biar presiden sendiri yang memikirkan dan mempertimbangkan jawaban.
"Untuk apa saya lobi, saya profesional, kalau tidak jadi ya tidak apa, gitu saja kok repot. Hari gini mau lobi politik, apa tidak jebol kantong," ucapnya.
Ia mengungkapkan, bila benar terpilih menjadi Menag, maka ia akan menguatkan beragama secara moderat. Praktik beragama sekaligus mengakui Pancasila.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Trans Jogja ke Wonosari Masih Wacana, Dishub Gunungkidul Dukung
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sleman Perbaiki Jalan dan Turunkan Tim Pemantau Jelang Nataru
- Prabowo Minta Longsor Cilacap Ditangani Cepat dan Terukur
- KPK Sita Rubicon dan BMW dari Penggeledahan Kasus Ponorogo
- Portugal Cari Tiket Piala Dunia Saat Hadapi Armenia
- Agar Liburan Bebas Flu, Ini Pentingnya Vaksin Influenza
- BPBD Sleman Pastikan Ribuan Sukarelawan Terlindungi BPJS
- Tanah Longsor Cilacap, Gubernur Luthfi Minta Warga Waspada
Advertisement
Advertisement




