Advertisement
Golkar Terang-terangan Tolak Oposisi Bergabung ke Koalisi Pemerintah
Koalisi Joko Widodo bertemu. - Suara.com/Ria Rizki
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Partai Golkar terang-terangan tak ingin partai oposisi pada Pilpres 2019 bergabung ke koalisi pemerintah.
Partai berlambang beringin itu tidak ingin ada penambahan anggota di Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Sebab dalam sistem demokrasi diperlukan kekuatan penyeimbang yang berada di luar pemerintahan.
Advertisement
Ketua DPP Golkar, Yahya Zaini berpendapat tidak semua partai harus masuk dalam pemerintah. Pasalnya itu tidak sehat bagi pertumbuhan demokrasi.
"Sehingga tidak diperlukan adanya penamban anggota koalisi," kata Yahya kepada Okezone-jaringan Harianjogja.com, Rabu (7/8/2019).
BACA JUGA
Namun demikian, Golkar menyerahkan keputusan itu kepada Presiden Jokowi selaku pelaksana hak prerogatif penyusunan kabinet.
"Namun untuk di parlemen kerja sama dengan partai-partai non koalisi sangat dimungkinkan," jelas Yahya.
Spekulasi bergabungnya sejumlah parpol pengusung Prabowo-Sandi kian menyeruak pasca Jokowi-Ma'ruf Amin memenangkan Pilpres 2019.
Spekulasi tersebut menyasar Partai Demokrat, PAN, dan Gerindra. Hingga kini ketiga partai tersebut belum mengumumkan secara resmi arah politiknya pasca perhelatan pesta demokrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jafar-Felisha Takluk dari Ganda Malaysia usai Duel Rubber Game
- Putra Kandung Tersangka, Kasus Kematian Rob Reiner Masuk Pidana
- Miss Finlandia Dicopot Gelar Karena Unggahan Rasis, PM Turun Tangan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
- BI Rate Tetap 4,75 Persen, Pengamat Nilai Tepat Jaga Rupiah
- Santri Ponpes di Wonogiri Tewas Diduga Jadi Korban Bullying
- Miss Islandia 2025 Lepas Mahkota, Klaim Dipaksa Mundur
Advertisement
Advertisement





