Advertisement
Ini Dampak Janji Kampanye Jokowi tentang Gaji Ke-13 dan Kartu Pra Kerja
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). Debat kelima tersebut mengangkat tema Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi serta Perdagangan dan Industri. - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Saat berkampanye, presiden terpilih Joko Widodo menjanjikan akan memberikan gaji ke-13 dan kartu prakerja. Jani itu ternyata memberi sentimen positif pada ekspektasi penghasilan konsumen.
Peneliti Senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menyatakan janji politik Jokowi berupa kenaikan upah minimum dan tunjangan bagi pengangguran berupa kartu prakerja memberi harapan bagi konsumen.
Advertisement
Hal itu tercermin dalam Survei Konsumen pada Juli 2019 dari Bank Indonesia yang menyebutkan bahwa kenaikan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) Juli 2019 dari 138,1 jadi 138,4 dipicu oleh penguatan ekspektasi konsumen pada penghasilan ke depan.
Adapun pemicu kenaikan indeks ini karena ekspektasi kenaikan upah awal 2020.
BACA JUGA
"Ini yang membuat ekspektasi yaitu kartu pra kerja, kemudian tunjangan untuk PNS, gaji ke 13, itu memberi ekspektasi akan adanya potensi peningkatan daya beli," ungkap Enny, Selasa (6/8/2019).
Namun menurut Enny ekspektasi ini belum tentu berjalan mulus seiring dengan adanya shortfall pada penerimaan pajak yang memangkas sejumlah target pembelanjaan.
"Ini antara ekspektasi dan proyeksi rata-rata dan implementasi ada gap," jelasnya.
Dalam surveinya, BI menyatakam Indeks Ekspektasi Penghasilan pada Juli 2019 meningkat 4,0 poin menjadi 150,2.
Meski ekspektasi kegiatan usaha dan ketersediaan tenaga kerja pada 6 bulan mendatang menurun, BI mencatat kenaikan IEK berasal dari responden dengan tingkat pengeluaran di bawah Rp5 juta per bulan.
Konsumen masih memperkirakan ketersediaan lapangan kerja ke depan tidak setinggi bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja sebesar 125,8 yang lebih rendah 2,4 poin dari bulan sebelumnya.
Perlu diketahui, penurunan indeks terjadi pada sebagian besar kategori pendidikan dan kelompok usia. Terutama pada responden dengan pendidikan sarjana dan berusia di atas 60 tahun.
BACA JUGA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bantul Diminta Siaga Hadapi Puncak Cuaca Ekstrem Februari
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Cabai Rawit Tembus Rp72.700, Telur Ayam Naik Lagi
- Cuaca Ekstrem, BMKG Peringatkan Hujan Lebat
- Harga Emas UBS Naik Tipis, Galeri24 Tetap Stabil
- Korban Bencana Agam Jadi 173 Orang, 85 Masih Hilang
- KLH: Ada Tiga Sumber Pemicu Banjir Tapanuli Selatan
- Anak Gajah Sumatera Lahir di Way Kambas
- BLT Kesra Rp900 Ribu Cair, Ini Cara Cek Lewat HP
Advertisement
Advertisement




