Advertisement
Prabowo dan FPI, Pengamat: Bukti Tak Habis Manis Sepah Dibuang
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno menyapa wartawan usai memberikan keterangan pers terkait putusan MK tentang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019). - ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Pengamat menilai mantan capres Prabowo Subianto telah membuktikan salah satu kesantunannya dalam berpolitik.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mau menjembatani Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Front Pembela Islam (FPI) agar izin ormas tersebut tak dicabut pemerintah.
Advertisement
Melihat yang dilakukan Prabowo, pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Ade Reza Hariyadi menganggap Prabowo tengah membuktikan satu kesantunan politiknya.
"Satu kesantunan politik untuk membuktikan bahwa beliau [Prabowo] ini bukan orang yang setelah selesai habis manis sepah dibuang," kata Ade saat ditemui di kawasan Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8/2019).
Diketahui, FPI merupakan salah satu pendukung koalisi partai pendukung Capres - Cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Meskipun Pilpres 2019 telah usai, namun Prabowo tetap mempertahankan komitmennya.
"Beliau (Prabowo) juga masih konsern terhadap apa yang selama ini menjadi komitmen bersama," sambungnya.
Dengan begitu, Ade melihat tidak ada yang salah dengan keputusan Prabowo untuk membantu FPI yang kini perizinannya masih dipertimbangkan oleh pemerintah. Belum lagi Jokowi pernah menegaskan untuk tidak segan mencabut izin operasional FPI apabila tidak sejalan dengan Pancasila dan mengancam NKRI.
"Saya kira enggak ada masalah itu bagus-bagus saja justru menunjukkan tradisi gentlemen," tandasnya.
Untuk diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan menjadi jembatan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Front Pembela Islam (FPI) seandainya izin ormas berbasis Islam itu dicabut pemerintah.
Hal itu dilakukan Prabowo sebagai bentuk mewujudkan nilai demokratis di Indonesia.
Juru Bicara Partai Gerindra Kawendra Lukistian mengatakan bahwa Prabowo tergerak dengan menegakkan keadilan bagi seluruh elemen bangsa.
Ketimbang diputuskan untuk dicabut lantas membuat sebagian pihak kecewa, Prabowo mau untuk mengajak kedua belah pihak antara Jokowi dan FPI untuk mencari solusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bareskrim Temukan Bukti Unsur Pidana Ilegal Logging Garoga Sumut
- Gubernur Jabar Ingatkan Bandung Raya Rawan Tenggelam
- PBNU: Rapat Pleno Hotel Sultan Tak Sah dan Langgar AD/ART
- Gunung Anak Krakatau Waspada, Polda Banten Minta Warga Siaga
- Bulog Pastikan Pengalihan Beras untuk Bencana Tak Ganggu Stok Nataru
Advertisement
Pemkab Gunungkidul Tambah Anggaran Besar untuk Bonus Atlet Berprestasi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Sumatera Utara
- Jepang Diguncang Lebih dari 10 Gempa Susulan Setelah Gempa M 7,5
- Antusiasme Budi Daya Maggot di Baciro Jogja Meningkat Pesat
- Sekda Jateng Targetkan 52 Ribu ASN Ikuti E-Learning Integritas KPK
- Wisata Bali Utara, Gerbang Handara Semakin Diminati Turis Mancanegara
- Permintaan Ayam Diprediksi Naik 10 Persen Saat Natal dan Tahun Baru
- Bantul Siaga Bencana, 75 Pos Siap Antisipasi Hujan dan Longsor
Advertisement
Advertisement




