Advertisement
BMKG Keluarkan Peringatan Gelombang Tinggi Perairan Selatan Jateng-DIY
Sejumlah nelayan Pantai Baron, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, bergotong royong untuk menaikkan perahu ke tempat yang lebih aman, Jumat (5/7/2019). - Istimewa/SAR Satlinmas Wilayah II DIY
Advertisement
Harianjogja.com, CILACAP-- Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap Teguh Wardoyo memaparkan kondisi cuaca di wilayah perairan selatan Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ia mengatakan gelombang tinggi masih berpotensi terjadi pada bulan Agustus karena masih berada pada musim angin timuran.
Advertisement
Disinggung mengenai kondisi cuaca di wilayah perairan selatan Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Teguh mengatakan gelombang tinggi masih berpotensi terjadi pada bulan Agustus karena masih berada pada musim angin timuran.
Bahkan, kata dia, tinggi gelombang di perairan selatan Jateng-DIY dan Samudra Hindia selatan Jateng-DIY pada tanggal 1-3 Agustus 2019 diprakirakan berkisar 2,5-4 meter karena adanya pola sirkulasi di Selat Makassar bagian utara dan pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan 4-30 knot, sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 4-30 knot.
BACA JUGA
"Oleh karena itu, kami mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga tanggal 3 Agustus 2019 dan akan diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut," katanya, Kamis (1/9/2019).
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau semua pihak yang melakukan aktivitas di laut untuk memperhatikan risiko angin kencang dan gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran, yakni nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil agar mewaspadai angin dengan kecepatan di atas 15 knot dan tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter.
"Jika memungkinkan, nelayan diimbau untuk tidak melaut terlebih dahulu karena tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter sangat berbahaya bagi kapal berukuran kecil," katanya.
Selain itu, operator tongkang diimbau agar mewaspadai angin dengan kecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Kapal feri diminta waspada kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau pesiar waspada kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir, sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi serta wilayah pelayaran padat, agar tetap selalu waspada. Kami akan terus memantau perkembangan gelombang tinggi tersebut dan akan segera menginformasikannya kepada masyarakat jika ada perkembangan lebih lanjut," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
- Seorang Penumpang Meninggal Dunia di Bandara Soekarno-Hatta
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Revitalisasi Rampung, 400 Pedagang Pasar Terban Pindah Akhir Tahun
- Klasemen Liga Prancis, PSG Geser Marseille
- Seleksi Sekda Temanggung Dibuka, Bupati Dorong ASN Mendaftar
- Honda Big Wing, Fasilitas Premium untuk Pecinta Motor Besar Honda
- Regulasi Baru Didorong Percepat Akses Terapi Stem Cell di Indonesia
- 512 Pesantren Jadi Percontohan Program Ramah Anak
- Prabowo Ajak ASEAN dan Korsel Bangun Masa Depan Digital
Advertisement
Advertisement




